Bola.com, Jakarta - Peran seorang pelatih sangat vital bagi sebuah tim. Keterpurukan dan kebangkitan tergantung pengalaman serta kecerdasan sang arsitek meracik sebuah tim.
Tugas ini, untuk sementara, bisa dilakukan dengan baik oleh Javier Roca dan Rahmad Darmawan. Roca masuk ke Persik mengisi posisi lowong yang ditinggalkan Joko Susilo di akhir seri kedua BRI Liga 1 2021/2022 di kluster DKI, Jabar, dan Banten, awal Oktober tahun lalu.
Banyak pengamat, terutama publik Kediri, meragukan kapasitas Javier Roca. Maklum sosok asal Cile ini sama sekali belum pernah menangani klub profesional di Indonesia.
Berbekal pengalaman 10 tahun merumput sebagai pemain di Indonesia, Javier Roca menjawab keraguan publik tersebut.
Dengan materi sama warisan Joko Susilo, pelan-pelan Javier Roca mengangkat performa Macan Putih. Dia menyumbang tujuh poin hingga akhir seri ketiga di kluster DIY dan Jateng.
Padahal sebelumnya, Joko Susilo dan karetaker pelatih Alfiat masing-masing meraih lima angka. Sebuah pencapaian bagus bagi Roca sebagai debutan.
Memasuki seri keempat sekaligus putaran kedua di Bali, Javier Roca melakukan perombakan tim. Pemain lama yang kurang memberi kontribusi dan tak bisa mengikuti cara melatih Javier Roca langsung dicoret.
Perombakan Persik
Javier Roca mendatangkan beberapa eks pemain PSS seperti kiper muda Adi Satryo, Arthur Irawan, Fitra Ridwan, dan Samsul Arifin. Persik juga meminjam M. Taufik dan Fahmi Al-Ayyubi dari Bali United.
Bahkan Roca berani membarter gelandang Ahmad Agung Setiabudi yang sedang berkibar di Timnas Indonesia pada Piala AFF 2020 dengan dua penggawa Bali United tersebut.
Ternyata kejelian Roca dalam memilih pemain sesuai kebutuhan mampu mendongkrak posisi Persik dari papan bawah ke jajaran tengah.
Gebrakan RD di Barito Putera Manajemen Barito Putera langsung memboyong Rahmad Darmawan usai dia menyelesaikan tugasnya mempromosikan RANS Cilegon FC ke Liga 1 2022.
Keputusan ini sangat tepat. Meski di awal kiprahnya Rahmad Darmawan kurang menyakinkan, namun pelan tapi pasti Laskar Antasari mulai mampu bersaing dengan tim-tim papan bawah guna menjauhi zona degradasi.
Perjuangan Barito Putera
Namun pria yang akrab disapa RD mengajukan permintaan belanja pemain sangat mumpuni. Empat pemain asing sekaligus dikontrak untuk menggantikan pemain impor lama yang dinilai tak bagus.
Renan Alves, Rafael Silva, Bruno Matos, dan Kim Jin-sung jadi tulang punggung tim bersama tiga sosok naturalisasi seperti Yu Hyun Koo, Raphael Maitimo, dan Guy Junior.
Poin demi poin dikumpulkan dari hasil seri dan kemenangan. Namun RD mengakui tak mudah membangun tim dengan sebagian besar wajah baru. Karena pemain lama dan baru butuh adaptasi dengan gaya permainan yang diinginkan Rahmad Darmawan.
Barito Putera yang beberapa pekan betah di zona degradasi, kini posisinya mulai beringsut. Meski mereka masih menduduki urutan ke-15 atau satu tingkat di atas zona neraka.