BRI Liga 1 dalam Harmoni Kompetisi dan Semangat Melayani dengan Setulus Hati

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 25 Feb 2022, 16:00 WIB
Liga 1 - Para Pemain BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Tahun 2020 menjadi masa-masa kelam yang dirasakan umat manusia modern di seluruh dunia. Pandemi COVID-19 datang, menerjang, dan tanpa peringatan menghantam seluruh aspek kehidupan.

Kehadiran penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 tersebut menyebabkan jutaan nyawa melayang, kelumpuhan ekonomi, dan melemahnya sektor-sektor fundamental lainnya di dunia. Tak terkecuali dengan sepak bola yang sempat terhenti sementara, termasuk di Indonesia.

Advertisement

Saat pandemi COVID-19 menerjang Indonesia, ketika itu Liga 1 baru memasuki pekan ketiga dan terpaksa harus dihentikan. Keputusan yang dilematis, namun harus ditempuh PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia.

Kesehatan seluruh pihak yang terlibat menjadi prioritas utama dan di atas segala-galanya. Sepak bola Indonesia kemudian perlahan mati suri tanpa adanya kepastian untuk bergulir lagi.

Pemain, pelatih, ofisial, hingga pedagang cendera mata sepak bola menjadi yang paling terdampak dari penghentian sementara kompetisi. Pemotongan gaji secara signifikan hingga kehilangan pekerjaan melanda para pihak yang hidup dari sepak bola.

Situasi pelik itu berlangsung selama satu setengah tahun. Pada akhir 2020 saat pandemi COVID-19 mulai melandai, akhirnya tercetuslah keinginan untuk menggulirkan kembali kompetisi sepak bola di Indonesia.

Setelah melalui jalan panjang dan negosiasi yang alot, akhirnya ada kepastian untuk memulai kembali kompetisi sepak bola di Indonesia. PSSI tak sendiri karena mendapat dukungan penuh dari pemerintah mulai dari restu, birokrasi perizinan, keamanan, hingga sektor sponsorship.

PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk akhirnya setuju untuk menjadi sponsor title Liga 1. Bank plat merah itu menggantikan posisi Shopee yang dalam dua musim terakhir menjadi sponsor kompetisi elite Indonesia tersebut.

Belakangan diketahui ada peran Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam kerja sama yang dijalin antara Bank BRI, PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi. Semua dilakukan untuk menghidupkan kembali gairah sepak bola Indonesia pada masa pandemi COVID-19.

"Kami waktu bertemu dengan Pak Erick untuk berdiskusi di rumahnya, dia bilang, 'Bang, nanti saya perintahkan BRI untuk mendukung jadi sponsor'," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pada pertengahan Agustus 2021.

"Terima kasih Pak Menteri. Alhamdulillah, Liga 1 bisa bergulir. Sekali lagi terima kasih untuk BRI. Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan dengan lancar," tegas Iriawan.

Memakai nama BRI Liga 1 2021/2022 akhirnya kompetisi kasta teratas sepak bola Indonesia resmi kick-off pada 27 Agustus 2021. Kompetisi kali ini digulirkan dengan format baru yakni series yang digelar di beberapa daerah di Indonesia.

2 dari 5 halaman

Melayani dengan Setulus Hati

BRI Liga 1 - Pemain Muda di BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Harmonisasi antara perusahaan perbankan dan sepak bola bukan pertama kali terjalin di Indonesia. Sebelum Bank BRI, kompetisi sepak bola Indonesia pernah disponsori oleh dua perusahaan perbankan, yakni pada 2001-2005 oleh bank pelat merah dan pada 2015 oleh bank asing.

Direktur Utama BRI, Sunarso, mengaku punya alasan khusus pihaknya bersedia menjadi sponsor title kompetisi sepak bola di Indonesia. Menurut Suharso, Bank BRI memiliki kesamaan visi dengan sepak bola.

"Sebagai BUMN kami akan terus menciptakan value, baik ekonomi value maupun social value kepada seluruh masyarakat. Dengan menjadi title sponsor kami mewujudkan komitmen tersebut, BRI memberikan makna bagi masyarakat Indonesia," kata Sunarso pada akhir Agustus 2020.

Selain itu, Bank BRI juga memiliki slogan 'Melayani Dengan Setulus Hati'. Sunaro ingin, Bank BRI bisa memberikan manfaat berupa suntikan moral buat masyarakat Indonesia hingga membangkitkan kembali gairah ekonomi kerakyatan melalui sepak bola.

"Di tengah kondisi yang terjadi masyarakat membutuhkan suntikan moral dan optimisme agar bersama menghadapi kondisi yang ada. BRI melihat sepak bola menjadi suntikan semangat," ujar Sunarso.

Slogan 'Melayani Dengan Setulus Hati' juga masih relevan untuk para pemain, pelatih, dan ofisial yang terlibat di BRI Liga 1 2021/2022. Ada sistem series yang ditetapkan musim ini membuat mereka harus berjauhan dengan keluarga untuk waktu yang lama.

Namun, semuanya harus dilalui dengan sepenuh hati meskipun tak mudah. Tujuannya adalah bisa menjadi pelipur lara masyarakat pada masa pandemi COVID-19.

Adanya kompetisi sepak bola membuat masyarakat jadi lebih sering menghabiskan waktu di rumah sehingga bisa membantu pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19. Terkesan sederhana, namun memiliki banyak makna.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kepercayaan dari pemerintah agar kompetisi tetap bergulir secara lancar, aman, dan tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat dan disiplin," ucap Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita.

"Kami memohon kepada para suporter agar mendukung dari rumah jangan berkerumun dan jangan adakan nonton bareng dimanapun," lanjut Akhmad Hadian Lukita.

3 dari 5 halaman

Bangkitkan UMKM

Penampakan Official Store Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Mengacu pada survei yang dilakukan Universitas Indonesia pada pertengahan 2020, ada 24 ribu orang yang terdampak langsung pada penghentian kompetisi sepak bola Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, kerugian ekonomi akibat terhentinya kegiatan sepak bola diperkirakan mencapai Rp 2,7-3 triliun.

Bergairahnya kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 berbarengan dengan kebangkitan UMKM yang bergerak di sektor penjualan jersey. Maklum, UMKM merasakan dampak yang sangat nyata saat kompetisi mati suri selama satu setengah tahun terakhir.

"Sebagai bank yang fokus pada UMKM hal ini juga menjadi upaya untuk melanjutkan momentum positif kebangkitan ekonomi nasional . Dengan partisipasi BRI di Liga 1 akan mendorong kompetisi kembali bergulir dan dapat menggerakan perekonomian nasional termasuk UMKM seperti usaha jersey sepak bola, penjual souvenir dan pernak pernik, sampai dan industri sepatu bola akan kembali bergeliat," ucap Sunarso.

Meskipun kompetisi musim ini digelar secara tertutup alias tanpa kehadiran penonton, namun nyatanya itu tak memengaruhi pada penjualan jersey. Animo dan daya beli masyarakat kembali hidup demi memberikan dukungan kepada klub favorit.

Contohnya di Official Store Arema FC. Toko penyedia jersey dan pernak-pernik Arema FC itu mulai merasakan dampak kembalinya kompetisi sepak bola Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya permintaan jersey anyar.

"Alhamdulillah sekarang cukup untuk menghidupi operasional store. Sekarang penjualan online yang mendominasi, sehari ada 10 hingga 20 item. Jumlah itu sudah lumayan ketika tidak ada event sepak bola dan saat PPKM seperti ini," kata Manajer Official Store Arema FC, Tjiptadi Purnomo.

Situasi yang sama juga dirasakan Persib Official Store yang merupakan toko resmi penyedia jersey dan pernak-pernik Tim Maung Bandung. Penjualan jersey anyar Persib melejit begitu diluncurkan pada Selasa (31/8/2021).

Suporter setia Persib Bandung langsung menyerbu store hingga melakukan pembelian secara online. Padahal, harga yang ditawarkan tak murah yakni mulai Rp500 ribu.

"Ekspektasi saya tidak seperti ini tapi ternyata masih ramai, cuma memang tidak terlalu penuh seperti tahun-tahun lalu lantaran memperhatikan protokol kesehatan," ucap Supervisor Persib Official Store, Nabella Mizka.

4 dari 5 halaman

Bersaing Ketat

Begitupun dengan penyerang PSIS Semarang, Bruno SIlva yang terus berusaha melewati barisan pertahanan Bali United. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Gairah sepak bola yang terhenti selama setahun setengah berhasil ditumpahkan ke dalam kompetisi BRI Liga 1 2021/2022. Itu dibuktikan dengan ketatnya persaingan yang terjadi sepanjang musim ini.

Sampai pekan ke-27, persaingan menuju tangga juara belum bisa diramalkan. Penyebabnya adalah margin poin yang mepet di antara tim-tim yang menghuni papan atas klasemen.

Bali United sebagai pemuncak klasemen sementara, hingga pekan ke-27, saat ini mengoleksi 57 poin. Klub berjulukan Serdadu Tridatu itu hanya unggul enam poin dari Persebaya Surabaya yang ada di urutan kelima.

“Bersyukur, sangat bagus dengan begini kemungkinan Bali United untuk meraih gelar lebih terbuka lagi musim ini," kata kiper Bali United, Nadeo Argawinata.

Nada optimistis juga disuarakan penyerang Persebaya Surabaya, Samsul Arif. Menurut Samsul, kans Persebaya untuk menjadi juara masih terbuka terutama setelah mampu mengalahkan Arema FC dengan skor 1-0 (24/2/2022).

"Kemenangan ini membuka kans kami untuk di jalur juara. Saya pikir Persebaya kini punya modal berharga untuk mengarungi sisa kompetisi," ucap Samsul Arif.

Dengan BRI Liga 1 yang tinggal menyisakan tujuh pekan lagi, peta persaingan diyakini bakal semakin alot. Situasi ini membuka peluang penentuan gelar bisa ditentukan sampai pekan terakhir.

Siapapun yang jadi juara, poin terpentingnya adalah menyelesaikan BRI Liga 1 2021/2022 dengan tuntas sampai akhir musim. Dengan begitu, Indonesia bisa membuktikan diri berhasil hidup berdampingan dengan COVID-19 dalam segala aspek, termasuk sepak bola.

5 dari 5 halaman

Yuk Tengok Posisi Klub Favorit Kamu:

Berita Terkait