Bola.com, Malang - Akademi sepak bola ASIFA Malang yang dibina pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, di Malang jadi sorotan. Akademi sepak bola itu baru mendapat teror dari kelompok suporter di Malang setelah Arema FC kalah 0-1 dari Persebaya Surabaya dalam lanjutan BRI Liga 1 di Bali, Rabu (23/2/2022) malam.
Kelompok suporter itu menaruh spanduk dengan nada ejekan untuk Aji Santoso. Selain itu, tembok dan satu mobil operasional ASIFA juga ikut dicoret.
Namun, akademi yang melahirkan pemain-pemain Timnas Indonesia, seperti Saddil Ramdani dan M. Rafli itu kini banjir dukungan, terutama di media sosial.
Banyak yang menganggap teror itu tidak tepat sasaran. Tapi, sisi positifnya, ASIFA justru lebih dikenal di Indonesia.
“Ambil hikmahnya. ASIFA Makin dikenal di Indonesia,” komentar Sawor, seorang netizen di postingan akun instagram ASIFA.
Ada pula satu Aremania yang meminta maaf atas kejadian itu. “Selaku bagian dari Aremania, saya turut memohon maaf coach. Semoga kejadian seperti itu tidak terjadi lagi,” tulis Smnvxiuc.
Berkoordinasi
Secara internal, pengurus ASIFA, Aji Santoso, dan manajemen Arema sudah melakukan koordinasi. Mereka sudah mencapai titik temu karena Arema bertanggung jawab untuk mengganti kerusakan yang ada.
Namun demikian, aksi itu menyisakan banyak pro dan kontra. Untuk kalangan Aremania, ada pula yang menyayangkan selebrasi Aji Santoso setelah Persebaya mengalahkan Arema. Namun demikian, aksi teror kepada ASIFA juga tidak bisa jadi pembenaran.
Direktur ASIFA, Nuzul Zulkifli juga menyayangkan aksi tersebut.
“Semoga suporter yang kurang bijak bisa ditindak. Kasihan klubnya (Arema). Kasian juga warga sekitar ASIFA yang terganggu karena mereka (pelaku teror) teriak-teriak, ramai malam hari,” katanya.
Perlu diketahui, aksi teror dilakukan Kamis (24/2/2022) dini hari oleh belasan suporter berbaju hitam dan mengenakan tutup kepala. Tepatnya beberapa jam setelah pertandingan tersebut berakhir.
Aksi itu dibuyarkan oleh Kepolisian. Pihak keamanan ASIFA tak langsung melepas spanduk ejekan tersebut karena dapat ancaman akan ada teror dengan lebih banyak orang. Tapi siang hari setelah kejadian, spanduk tersebut sudah dilepas.