Bola.com, Malang - Arema FC tidak hanya bersaing menjadi juara BRI Liga 1 musim ini. Striker andalan Singo Edan, Carlos Fortes, juga memiliki kans untuk menggondol gelar top scorer BRI Liga 1 2021/2022. Carlos Fortes sudah mengoleksi 16 gol, terpaut tiga gol dari Ilija Spasojevic yang jadi pemain tersubur di BRI Liga 1.
Satu hal yang menarik, pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, menganggap hal ini tidak penting. Gelar individual bukanlah target dari tim asuhannya.
"Kami tidak fokus dengan hal itu, tidak penting bagi kami. Terpenting kami bisa meraih target tiga poin dalam setiap pertandingan," ujar Eduardo Almeida.
Pelatih asal Portugal itu tidak ingin menjadikan Carlos Fortes sebagai anak emas. Meski berasal dari negara yang sama, sejak awal Almeida tidak ingin memberikan keistimewaan kepada satu atau dua pemain saja. Jadi pelatih Arema FC yang pernah menangani Semen Padang itu tidak akan menginstruksikan pemainnya secara khusus untuk membantu Fortes menjadi top scorer.
Pandangan Mengenai Carlos Fortes
Eduardo Almeida tidak peduli siapa yang akan mencetak gol dalam 7 pertandingan tersisa di BRI Liga 1 musim ini. Terpenting baginya, tim asuhannya bisa meraih 21 poin yang tersisa sehingga kans juara bakal lebih besar.
Hal ini berbeda dengan bek Arema FC, Rizky Dwi. Dia mengaku memberikan jatah eksekutor bola mati kepada Carlos Fortes. Itu menjadi bentuk dukungannya karena Fortes juga memiliki tendangan bebas yang akurat.
Tandem Fortes di lini depan Arema FC, Muhammad Rafli, memiliki pandangan yang sama seperti sang pelatih. Dia memahami jika Fortes juga tidak akan mengutamakan egonya untuk mengejar gelar individual.
"Fortes tahu itu (tidak mengutamakan gelar individu). Jika menjadi top scorer, itu bonus untuknya. Jadi, kami akan bermain seperti biasa. Fortes juga bilang mengutamakan tiga poin," kata Rafli.
Kembali Jadi Predator Saat Hadapi Persik
Ketika menghadapi Persik Kediri pada laga pekan ke-28 BRI Liga 1 2021/2022, Carlos Fortes akan kembali bermain setelah sempat absen dalam laga kontra Persebaya Surabaya karena akumulasi kartu.
Seperti diketahui, Carlos Fortes menjadi pemain Arema FC paling berbahaya di depan gawang. Ketika dia absen, Singo Edan tidak sanggup mencetak gol.
Terbukti ketika Arema FC melawan Persikabo 1973, PSIS Semarang, dan Persebaya Surabaya, tak ada striker lain yang bisa menggantikan Fortes menjadi predator di kotak penalti lawan.