Bola.com, Jakarta - Pelatih Madura United, Fabio Lefundes, untuk kali pertama akan menghadapi tim lawan yang sudah dia kenal. Mereka akan bersua dengan Persebaya Surabaya dalam pekan ke-28 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Senin (28/2/2022).
Plusnya, setidaknya ia punya catatan karena pernah berjumpa, tapi minusnya, tak ada lagi alasan baginya jika Madura United menelan hasil buruk.
Fabio Lefundes adalah pelatih yang baru berkarier di Indonesia pada musim ini. Dia melakoni debutnya melawan Persebaya di pekan ke-12 (20/11/2022). Tapi, debutnya tercoreng karena Derbi Suramadu itu berakhir kekalahan 0-1.
Pelatih asal Brasil itu mengalami momen bertanding pada dua momen yang berbeda. Masing-masing adalah seri ketiga yang digelar di Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta seri keempat yang berlangsung di Bali.
"Pengalaman saya di Indonesia dibagi dua, satu di Jogja satu di Bali. Di Jogja, saya sudah pegang tim, saya harus adaptasi apa yang saya mau. Kami punya lawan yang di klasemen atas kami juga. Tapi kami bisa tetapkan pemain untuk ikut pertandingan kami,” ungkap Fabio Lefundes.
“Di sini di Bali, kami sudah melakukan itu dan merekrut pemain baru di dalam tim. Kami beradaptasi seperti yang kami ingin. Kalau kami berada di sebuah tim, kami harus tahu karakter masing-masing, gaya main,” imbuhnya.
Anomali
Madura United saat ini masih menjadi klub yang tampil tidak konsisten di BRI Liga 1 2021/2022. Mereka kini terjebak di peringkat ke-13 klasemen sementara dengan mengoleksi 30 angka dari 25 pertandingan.
Performa Fachruddin Aryanto memang angin-anginan. Mereka sempat beberapa laga tak terkalahkan. Tapi, yang terbaru, Madura United gagal menang dalam dua laga beruntun, masing-masing kalah 0-1 dari Arema FC dan ditahan imbang 1-1 oleh Persita Tangerang.
Apa yang terjadi pada Madura United merupakan anomali. Biasanya, klub asal Pulau Garam itu selalu bersaing di papan atas Liga 1. Tapi, musim berbeda melihat mereka masih terjebak di papan tengah sampai memasuki pekan ke-27.
Masalah itu muncul disinyalir oleh perubahan komposisi pemain musim ini. Di putaran pertama lalu, Madura United tidak memiliki mesin gol andalan seiring hengkangnya Greg Nwokolo dan Beto Goncalves.
Dua pemain itu kini sudah bergabung kembali sejak putaran kedua. Sayangnya, performa Madura United masih labil. Mereka masih belum menemukan gaya permainan yang pas untuk tampil konsisten mendulang poin.
Pergantian Pelatih Belum Berpengaruh Signifikan
Pergantian pelatih pun juga sudah dilakukan dengan memecat Rahmad Darmawan setelah pekan ke-11. Di bawah arahan Fabio Lefundes selama 14 pekan, rupanya tak banyak perubahan hasil yang didapat.
“Adaptasi itu butuh waktu dan tempat. Dengan adaptasi, kami melewati pertandingan dengan baik. Berapa kali kami main tidak sesuai hasil yang kami mau. Kami percaya mereka sebenarnya bisa di pertandingan,” ujar Fabio Lefundes.
Beberapa kali, pelatih berusia 49 tahun itu mengeluhkan soal adaptasi dan pengalamannya yang butuh waktu untuk bisa memahami sepak bola Indonesia. Kekalahan karena belum pernah bertemu tim lawan jadi alasan.
Tapi kali ini berbeda. Fabio Lefundes sudah pernah menghadapi Persebaya. Jika menengok alasan-alasan itu, seharusnya dia bisa mengatasi Bajul Ijo. Tapi, tantangannya tentu tidak akan mudah buatnya.
Persebaya kini sedang dalam kepercayaan diri tinggi setelah pekan lalu menang 1-0 atas Arema FC (23/2/2022). Mereka masih berada di papan atas, tepatnya peringkat kelima klasemen sementara dengan 51 poin.
Persebaya juga jauh lebih unggul atas Madura United dalam Derbi Suramadu dari total 13 pertemuan di semua ajang. Bajul Ijo berhasil memenangi delapan di antaranya, dibanding Sape Kerap yang hanya menang sekali.