Bola.com, Jakarta - Gelaran seri balap MotoGP Mandalika Indonesia pada Maret 2022 bukan sekadar soal adu cepat di lintasan balap semata tapi juga menyangkut masa depan pengembangan potensi perekonomian wilayah Indonesia Timur, khususnya di provinsi Nusa Tenggara Barat. Cepatnya penuntasan sarana balapan Mandalika harus diikuti dengan fasilitas pendukung, termasuk penginapan untuk sumber daya manusia pada race-day itu sendiri. Hal ini diulas Dirut Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer, Minggu (27/2/2022).
Dalam pidatonya pada acara Kick-Off Mandalika MotoGP Hub yang berlokasi di Atrium Oval Epicentrum Jakarta sosok yang biasa dipanggil Barry itu menyebut hingga saat ini total telah terakumulasi investasi fasilitas pendukung dengan kontrak tertulis senilai Rp 1,6 triliun.
"Hotel Pullman yang sudah tuntas dibangun adalah salah satu bentuk investasi dalam catatan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) dan ini jelas bukan yang terakhir. Dalam tes persiapan pramusim MotoGP Februari ini catatan yang disampaikan Dorna dan FIM (Federation Internastionale de Motocyclisme) tidak hanya soal teknis balapan tapi juga menyangkut fasilitas pendukung di luar sirkuit," ujar Barry.
Barry mengungkap bahwa semua catatan itu masuk dalam sebuah agenda yang terstruktur dan menjadi bagian dari tanggung jawab ITDC bersama PP (PT Pembangunan Perumahan Persero). Penting bagi publik untuk mengetahui bahwa PP dalam konteks penyedia sarana dan prasarana di seputar Sirkuit Mandalika adalah sebuah institusi papan atas Indonesia yang juga membangun runway Bandara Kulon Progo di Yogyakarta yang sangat baik kualitasnya, katanya lagi.
"Sebagai sebuah BUMN yang bergerak di bidang pengembangan pariwisata di Indonesia, ITDC punya agenda besar di Mandalika yang sifatnya jangka panjang. Kami sudah berhasil dan terus mengembangkan kawasan Nusa Dua Bali yang membutuhkan waktu puluhan tahun. Mandalika ini lebih besar dari Nusa Dua karena kawasannya meliputi luas wilayah yang membentang lebih dari seribu hektar," papar Barry.
Sentimen Positif
Sirkuit Mandalika luasnya hanya sekitar sepersepuluh, seratus hektar saja dari seluruh kawasan terpadu Mandalika, sehingga perkembangan pembangunan wilayah ini tidak mudah untuk dipersentasekan mengingat panjangnya timeline pengembangan wilayah.
"Semua pengembangan wilayah masih dalam tahap awal. Pastinya selain Hotel Pullman yang sudah mulai beroperasi juga sudah ada tujuh investor besar yang terlibat dengan termasuk pengembangan jalan di luar sirkuit. Investasi di arena balap saja nilainya 1,3 triliun rupiah karena Mandalika adalah satu dari lima destinasi pariwisata prioritas utama Indonesia saat ini," papar Barry, menyikapi proses investasi di Mandalika saat ini sebagai sebuah sentimen positif.
Untuk sementara, tantangan soal akomodasi yang menyangkut penginapan telah masuk dalam agenda mitigasi tim Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menuju race-day pada 20 Maret mendatang.
Sejumlah tempat penginapan alternatif yang disiapkan dan akan segera diumumkan oleh Kemenparekraf (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) berupa cruise ship (kapal wisata), kapal=kapal dari PT Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia), lokasi kemping sementara.
Bersama MGPA, ITDC pun sudah menjajaki untuk membuka bandara selama 24 jam penuh agar sumber daya manusia juga dapat diinapkan di Bali dan diterbangkan setiap saat ke Lombok.