Bola.com, Jakarta - Simpati terhadap rakyat Ukraina dan kecaman terhadap invasi yang dilakukan Rusia terus datang dari dunia sepak bola. Duo Real Madrid, Toni Kroos dan Luka Modric, pun ikut bersuara mengenai situasi di Eropa Timur saat ini.
Upaya invasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina masih terus berlanjut. Sebagian besar dunia terkejut dengan apa yang tengah terjadi di Eropa Timur, di mana Rusia melancarkan serangan tanpa alasan terhadap Ukraina.
Banyak pihak mencoba untuk menghentikan aksi Rusia, termasuk di dunia sepak bola. UEFA contohnya, yang memutuskan untuk memindahkan final Liga Champions, menghentikan kerja sama sponsorship dengan Gazprom yang merupakan perusahaan asal Rusia.
Bahkan La Liga Spanyol memperlihatkan spanduk "No War" di semua hal yang terkait pertandingan sepanjang akhir pekan lalu, dan sejumlah bintang sepak bola mulai bicara soal situasi yang tengah terjadi, termasuk duo Real Madrid, Toni Kroos dan Luka Modric.
Berharap Invasi Berhenti
Bintang Real Madrid, Toni Kroos, menjadi satu di antaranya. Gelandang asal Jerman itu menggunakan Twitter miliknya untuk membuat pernyataan tegas setelah kemenangan Real Madrid atas Rayo Vallecano.
"Kemenangan penting, bagaimana pun, Anda melihat sekali lagi betapa tidak pentingnya sepak bola," awal kicauan Toni Kroos.
"Saya tidak akan pernah percaya bahwa hal seperti itu masih mungkin terjadi hari ini. Pikiran saya bersama semua korban yang tidak bersalah dari perang ini dan mereka yang saat ini hidup dalam ketakutan besar," lanjut gelandang Real Madrid itu.
Berharap Invasi Berhenti
Rekan setim Toni Kroos di Real Madrid, Luka Modric, juga mengutarakan suara terkait invasi Rusia terhadap Ukraina. Ia berharap tragedi ini bisa segera berakhir.
Luka Modric, yang lahir pada 1985, periode di mana Kroasia masih menjadi bagian dari Republik Sosialis Federal Yugoslavia, pernah merasakan bagaimana kesengsaraan karena perang.
Keluarganya bahkan terpaksa terbang dari rumah mereka di Zadar pada awal Perang Kemerdekaan Kroasia pada 1991, di mana kakeknya pun tewas dan rumah keluarganya dihancurkan.
Kekejaman perang membuat Luka Modric menghabiskan sebagian besar masa kecilnya hidup di hotel lokal, sebelum akhirnya bergabung bersama NK Zadar pada usia 11 tahun dan pindah ke Dinamo Zagreb ketika menginjak remaja.
"Saya tumbuh saat perang dan saya tidak ingin ini terjadi kepada siapa pun. Kita harus menghentikan omong kosong ini karena orang-orang tidak bersalah harus mati. Kita ingin hidup dalam kedamaian," tegas Luka Modric dalam Twitter miliknya.
Sumber: Football Espana