Samsul Arif dan 3 Pemain Gaek yang Semestinya Masih Dapat Tempat di Timnas Indonesia Rezim Shin Tae-yong

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 01 Mar 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi - Samsul Arif dan Ilija Spasojevic (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Di tengah mengecewakannya kontribusi striker Timnas Indonesia, nama Samsul Arif menggema. Bomber Persebaya Surabaya itu dinilai layak untuk masuk tim berjuluk Skuad Garuda itu.

Samsul Arif benar-benar contoh nyata ungkapan makin tua makin jadi. Penyerang berusia 37 tahun itu masih menjadi pilihan utama Persebaya. Dari 19 penampilannya di BRI Liga 1, 13 di antaranya sebagai starter.

Advertisement

Meski kecepatannya berkurang, Samsul dapat menutupinya dengan pengalaman dan ketenangan. Striker asal Bojonegoro, Jawa Timur itu masih mampu menggelontorkan delapan gol.

Samsul Arif tercatat sebagai pemain Indonesia tersubur ketiga di BRI Liga 1 setelah Ilija Spasojevic dengan 19 gol dan Dimas Drajad dengan 9 gol. Kunci dalam menjaga penampilannya adalah membayar kepercayaan pelatih dengan sebaik mungkin.

"Tidak ada rahasia. Jika kita berlatih serius di setiap latihan dan membalas kepercayaan pelatih setiap diberikan kesempatan, pasti setiap pemain akan mendapatkan hasil yang bagus," kata Samsul Arif terkait kiatnya menjaga performa.

Selain Samsul Arif, siapa lagi pemain gaek yang seharusnya mendapatkan tempat di Timnas Indonesia era Shin Tae-yong?

2 dari 4 halaman

Ilija Spasojevic

Ilija Spasojevic. Striker naturalisasi berusia 34 tahun yang kini memasuki musim ke-5 bersama Bai United dapat diandalkan di lini depan mendampingi para striker muda. Ketajamannya telah terbukti dengan 18 gol yang telah dicetaknya dalam 26 laga di BRI Liga 1. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Sudah jadi cerita lama jika Ilija Spasojevic tidak punya tempat di Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong. Bomber Bali United itu dianggap terlalu tua.

Karakteristik penyerang berusia 34 tahun itu juga tidak masuk pakem Shin Tae-yong. Status Spasojevic sebagai top scorer sementara BRI Liga 1 dengan 19 gol seolah percuma jika dikaitkan dengan Timnas Indonesia.

"Dia juga menjadi top scorer sementara BRI Liga 1. Namun, pergerakan yang saya inginkan dengan gaya permainan dia itu berbeda. Dia juga sudah berumur. Namun, saya tetap mengakui kemampuan Spaso," imbuh Shin Tae-yong pada Oktober 2021.

3 dari 4 halaman

Johan Alfarizi

Pemain Persipura Jayapura, Donny Monim (kiri) berduel udara dengan pemain Arema FC, Johan Alfarizi dalam laga pekan ke-5 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Madya, Jakarta, Rabu, (29/9/2021). Persipura kalah 0-1. (Bola.com/ M Iqbal Ichsan)

Shin Tae-yong terus mencoba sejumlah pemain untuk menjadi pelapis Pratama Arhan di pos bek sayap kiri Timnas Indonesia. Namun, hasilnya belum menjanjikan.

Mulai dari Miftah Anwar Sani hingga Edo Febriansyah pernah dicoba Shin Tae-yong sebagai back-up Arhan. Namun, penampilan keduanya kerap mengecewakan.

Jika tidak ada pilihan lain, mengapa Shin Tae-yong tidak memanggil kembali Johan Alfarizi ke Timnas Indonesia? Mumpung performanya di level klub dan Arema FC masih berada di papan atas.

4 dari 4 halaman

Beto Goncalves

Striker Madura United, Beto Goncalves, mengenakan tongkos khas Madura di kepalanya saat merayakan gol ke gawang Persib Bandung di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (5/10/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Timnas Indonesia krisis striker tajam. Shin Tae-yong selalu memercayai penyerang yang itu-itu saja. Mulai dari Dedik Setiawan hingga Hanis Saghara. Mengapa tidak mencoba Beto Goncalves?

Umurnya yang telah menapak 41 tahun tidak mengganggunya untuk tetap produktif. Seusai menjadi top scorer Liga 2 2021 dengan 11 gol, Beto kembali ke Madura United di putaran kedua BRI Liga 1.

Beto tetap menjadi primadona di BRI Liga 1. Auranya masih kuat meski telah berkepala empat. Madura United beruntung kembali mendapatkan tanda tangannya. Dia sudah berhasil mencetak tiga gol dari tujuh penampilan.

Berita Terkait