Bola.com, Jakarta - Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, terlibat dalam upaya untuk menengahi perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Klaim ini dikeluarkan langsung dari juru bicaranya.
Roman Abramovich resmi menyerahkan kendali Chelsea kepada Dewan Yayasan Klub. Namun, kini muncul bahwa miliarder Rusia berdarah Israel itu tengah berusaha membantu mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.
Tidak lama berselang, kurang dari 15 jam setelah rilis tersebut, Chelsea juga membuat pernyataan. Hanya saja, tidak ada kata-kata solid mengenai sikap klub terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Terbaru, Roman Abramovich diklaim sedang mengupayakan perdamaian Rusia dan Ukraina. Dalam pernyataannya, disebutkan pula bahwa itulah alasan mengapa baik Chelsea maupun pemiliknya tidak berbicara banyak terkait insiden tersebut.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa Roman Abramovich dihubungi oleh pihak Ukraina untuk dukungan dalam mencapai resolusi damai, dan bahwa dia telah berusaha untuk membantu sejak itu," kata juru bicara Abramovich dinukil dari The Athletic.
"Mempertimbangkan apa yang dipertaruhkan, kami akan meminta pengertian Anda mengapa kami tidak mengomentari situasi seperti itu maupun keterlibatannya. Terima kasih."
Dihormati Komunitas Yahudi
Sutradara dan produser film Ukraina, Alexander Rodnyansky, juga mengonfirmasi Abramovich terlibat dalam upaya perdamaian karena hubungannya dengan komunitas Yahudi Rusia dan Ukraina.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa pihak Ukraina telah berusaha menemukan seseorang di Rusia yang bersedia membantu mereka dalam menemukan resolusi damai," kata Rodnyansky.
"Mereka terhubung dengan Roman Abramovich melalui komunitas Yahudi dan meminta bantuan kepadanya."
"Roman Abramovich telah berusaha untuk memobilisasi dukungan untuk resolusi damai sejak itu. Meskipun pengaruh Roman Abramovich terbatas, dia adalah satu-satunya yang menanggapi dan mengambilnya sendiri untuk mencoba."
"Apakah ini akan berdampak atau tidak, saya tidak tahu, tetapi saya sendiri berhubungan dengan staf (Presiden Volodymyr) Zelensky, dan tahu bahwa mereka berterima kasih atas upaya tulusnya."
Bohong?
Anggota parlemen Partai Buruh Chris Bryant telah mengecam klaim tersebut.
"Ini terlihat seperti kebohongan Rusia lainnya dalam upaya untuk menghindari sanksi. Jika dia begitu dekat dengan Putin sehingga dia dapat menggunakan pengaruh seperti itu, jika dia mengunjungi Putin minggu lalu, dia harus diberi sanksi sekarang."
"Benarkah? Bukankah perdamaian berarti Rusia mundur?"
Pembicaraan damai dikatakan berlangsung antara kedua belah pihak di perbatasan Belarusia.