Bola.com, Denpasar - Bali United berhasil menjaga momentum mereka di puncak klasemen sementara BRI Liga 1 2021/2022. Tim berjulukan Serdadu Tridatu meraih poin maksimal di saat rival-rival terdekat mereka seperti Bhayangkara FC dan Arema FC mendapat hasil minor.
Pada pekan ke-28 atau laga penutup seri keempat di Stadion kompyang Sujana, Selasa (1/3/2022) sore, Bali United berhasil menang tipis 2-1 atas Persela Lamongan. Pasukan Stefano Cugurra dengan gemilang mencatat comeback dalam laga ini.
Bali United sebenarnya kebobolan lebih dulu pada menit ke-39 melalui gol yang dicetak Radiansyah. Setelah gol ini, Serdadu ridatu terus menekan. hasilnya di babak kedua mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui M. Rahmat pada menit ke-64.
Pemain asing asal Brasil, Eber Bessa menjadi pembeda dengan golnya yang dilesakkan pada menit ke-81, sekaligus membawa Bali United menang 2-1 atas Laskar Joko Tingkir.
Sekarang, Stefano Lilipaly dan kolega unggul lima poin dari peringkat kedua sementara Arema FC dengan raihan 60 poin. Bali United kian berlari kenjang untuk merebut trofi BRI Liga 1 musim ini.
Semangat Tak Kendur
Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra terlihat cukup senang dengan kemenangan ini. Terlebih poin yang didapat mereka semakin jauh dari rival terdekatnya
"Bisa dapat tiga poin pasti tetap di nomor satu. Klub lain seperti Bhayangkara tidak menang, jadinya kami semakin jauh. Kompetisi bisa semakin menarik sampai akhir musim ini," kata Cugurra.
Terkait permainan skuad asuhannya kemarin, sebenarnya Serdadu Tridatu bisa mengontrol pertandingan sejak menit pertama. Beruntungnya lanjut Teco, semangat anak asuhnya tidak kendor hingga akhir.
"Kami di babak pertama masih bisa kontrol pertandingan, tapi mereka yang mencetak gol. Kami di babak kedua tetap punya semangat dan bisa cetak gol sehingga kami bisa menang," beber dia.
Kehilangan Konsentrasi
Sementara itu, hasil minor melawan Bali United membuat Persela masih belum beranjak dari zona degradasi, yakni berkutat di posisi kedua dari bawah dengan nilai 20.
Caretaker Persela Lamongan, Ragil Sudirman sebenarnya skuad asuhannya bermain apik di babak pertama. Begitu juga pada paruh kedua. Namun sayang konsentrasi bisa jadi masalah utama.
"Babak kedua sebetulnya kami main bagus. Tapi ada kesalahan dan akhirnya kecolongan. Jadi kalau anak-anak mau disiplin, kami tidak akan kebobolan," terang Sudirman.
Dengan situasi ini, kondisi Laskar Joko Tingkir semakin sulit untuk lolos dari zona degradasi. Tapi Sudirman masih punya rasa optimis tinggi di enam pertandingan tersisa.
"Kami masih ada beberapa pertandingan. Tidak boleh patah semangat. Masih ada motivasi kedepannya. Masih ada waktu dan kalau kami mau bekerja keras, pasti ada jalan," jelasnya.