Bola.com, Jakarta - Pekan ke-27 BRI Liga 1 2021/2022 terbilang cukup minim tercipta gol. Hanya ada 18 gol yang tercipta dalam sembilan pertandingan yang digelar sejak 23 hingga 25 Februari 2022 itu. Tak mudah pula memilih mana gol terbaik dari 18 gol tersebut.
Minimnya gol yang tercipta pada pekan ke-27 BRI Liga 1 2021/2022 tak lepas dari cukup banyak tim yang bermain imbang, baik tanpa gol maupun yang berakhir 1-1. PSM Makassar dan Bhayangkara FC misalnya, menjadi dua tim yang harus puas bermain imbang tanpa gol.
Selain itu, pertemuan antara Barito Putera dan Persija Jakarta, Persita Tangerang dan Madura United, Borneo FC dan PSIS Semarang, serta Persib Bandung kontra Persela Lamongan, semua berakhir imbang dengan skor 1-1.
Dengan lima pertanidngan berakhir imbang, artinya hanya ada empat tim yang berhasil meraih kemenangan pada pekan ke-27. Kemenangan terbesar diraih oleh Bali United yang sukses membungkam Persipura Jayapura dengan skor 4-1.
Selain itu, Persik Kediri dan Persikabo 1973 sama-sama berhasil meraih tiga poin berkat kemenangan 2-0, masing-masing atas Persiraja Banda Aceh dan PSS Sleman. Sementara itu, Persebaya Surabaya menang tipis 1-0 atas rival bebuyutannya, Arema FC.
Dari 18 gol tersebut, Bola.com memilih tiga di antaranya yang layak disebut terbaik pada pekan ke-27 BRI Liga 1 2021/2022. Berikut ulasannya:
Irfan Jauhari (Persija)
Masuk sebagai pemain pengganti pada awal babak kedua, Irfan Jauhari butuh waktu sekitar 15 menit untuk membantu Persija Jakarta memecah kebuntuan sekaligus membuka keunggulan.
Irfan Jauhari yang berada di kotak penalti Barito Putera, menerima umpan pendek dari Osvaldo Haay yang juga berada di dalam kotak penalti. Pemain berusia 21 tahun itu mengambil ancang-ancang untuk menendang bola dengan kaki kanan, tapi kemudian mengecoh bek Barito Putera.
Sesaat setelah mengecoh bek lawan, Irfan Jauhari langsung melepas tembakan kaki kiri yang mengarah ke sudut atas gawang Barito Putera yang dikawal Riyandi. Bola meluncur cepat dan mengoyak jala gawang Laskar Antasari.
Sayangnya, gol yang dicetak Irfan Jauhari tak lantas memberikan kemenangan bagi Persija. Barito Putera akhirnya mampu membalas lewat pemain asing yang juga mantan pemain Persija, Bruno Matos, dan pertandingan pun berakhir imbang 1-1.
Dimas Drajad (Persikabo 1973)
Striker Persikabo 1973 ini berhasil memborong dua gol ketika timnya menang 2-0 atas PSS Sleman. Gol pembuka kemenangan Persikabo 1973 yang dicetaknya layak masuk sebagai satu di antara tiga yang terbaik.
Dimas Drajad melakukan permainan satu-dua dengan jarak yang cukup jauh dengan Munadi yang langsung mengirimkan kembali bola kepadanya dengan umpan terobosan lambung.
Striker berusia 24 tahun ini melakukan penyelesaian akhir dengan sangat baik, lolos dari jebakan offside dan memperdaya kiper PSS Sleman, Miswar Saputra, dengan sontekan yang sangat baik.
David da Silva (Persib)
Dalam kondisi tertinggal 0-1 lebih dulu dari Persela Lamongan sejak menit ke-55, Persib Bandung berusaha terus untuk menekan. Hingga akhirnya dalam 12 menit berselang, sebuah gol balasan pun sukses didapatkan oleh Maung Bandung.
David da Silva adalah pencetak gol tersebut yang juga sekaligus menyelamatkan tim asuhan Robert Alberts dari kekalahan. Skema permainan yang diperlihatkan biasa saja, tapi eksekusi penyelesaian akhir yang diperlihatkan striker asal Brasil itu memang luar biasa.
Berawal dari situasi sepak pojok yang diambil oleh Zalnando, bola dikirimkan ke jantung pertahanan Persela Lamongan. David da Silva tentu mendapatkan pengawalan ketat, tapi dengan lihai mampu lepas dan langsung melepaskan tembakan first time yang mengejutkan tim lawan.
Dengan hanya satu langkah ke depan untuk lepas dari kawalan dan langsung menyambar bola dengan kaki kirinya, David da Silva sukses membobol gawang Laskar Joko Tingkir. Persib pun terbebas dari kekalahan dan meraih satu poin dari pertandingan tersebut.