Foto: Jalan Terjal Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia dalam Mengejar Mimpi Melangkah ke Piala Dunia 2022, Bahkan Terancam Gagal Berangkat

oleh Bagaskara Lazuardi diperbarui 02 Mar 2022, 16:07 WIB
Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia atau Garuda INAF (Indonesia Amputee Football) melakukan latihan persiapan menjelang Kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2022 di Bangladesh. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Latihan yang digelar di lapangan sepak bola DPR/MPR RI itu digunakan untuk mematangkan taktik, menambah kekompakan, dan meningkatkan komunikasi antar pemain. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Garuda INAF merupakan tim sepak bola yang resmi berdiri pada 3 Maret 2018 lalu. Tim ini dibentuk oleh para penyandang disabilitas yang ingin memiliki ruang khusus bagi mereka untuk mengembangkan minat dan bakatnya bermain sepakbola. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Saat ini Garuda INAF telah diakui sebagai anggota dari badan induk sepakbola amputasi dunia WAFF (World Amputee Football Federation) yang kedudukannya setingkat dengan FIFA dan IPC (International Paralimpic Commite). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Prestasi gemilang yang pernah diraih tim ini pada 2018 lalu adalah mengalahkan Tim Nasional Sepak Bola Amputasi Malaysia. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Pada kompetisi kali ini, Garuda INAF akan tergabung di Grup Timur bersama Malaysia, Jepang, dan tuan rumah Bangladesh. Menurut Coach Muhammad Syafei, mereka belum mampu memetakan peta kekuatan dari masing-masing tim karena akan berbeda formasi dan strategi. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Dengan logat Betawinya, Ia juga menambahkan bahwa PR-nya di tim saat ini adalah membenahi lini depannya. Pemain harus bisa mencari ruang kosong untuk melancarkan serangan. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022, Garuda INAF memiliki target untuk menjadi juara grup zona Timur. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Namun, ada yang kontras dengan semangat perjuangan mereka. Mengutip wawancara dari Ketua Humas dan Media PSAI, Vicente Mariano yang mengatakan bahwa meski telah disediakan lapangan dan transportasi oleh anggota DPR, tempat Training Center mereka masih di bawah standar. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Bahkan lebih parahnya lagi, mereka terancam gagal berangkat ke Kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2022 karena kurangnya dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat, termasuk Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) sendiri. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Di akhir latihan, mereka juga meminta doa dan dukungan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kehadiran mereka ingin menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk berprestasi, bahkan di kancah internasional. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)