Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2021/2022 dihiasi sederet pemain gaek. Dengan usia kepala tiga, mereka seperti tak mau kalah bersaing dengan pemain muda yang mulai bermunculan.
Padahal biasanya pemain gaek lebih banyak punya peran sebagai pembimbing pemain muda dan mulai jarang dapat kesempatan main.
Setidaknya ada 4 nama pemain gaek yang tetap ciamik musim ini. Mereka juga punya peran penting membawa timnya bersaing di papan atas BRI Liga 1.
Yakni dari Bali United, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Jika melihat performanya musim ini, sepertinya karir sebagai pemain sepakbola profesional masih bisa bertahan beberapa tahun kedepan.
Para pemain gaek yang bersinar musim ini didominasi striker dan stoper. Empat pemain itu bisa jadi tumpuan lini depan. Sedangkan posisi stoper, mereka masih tangguh menghadapi striker asing atau pemain yang lebih muda.
Berikut para pemain gaek jempolan BRI Liga 1 musim ini versi Bola.com:
Samsul Arif
Usianya sudah 37 tahun. Biasanya striker lokal sudah mulai meredup dan bersiap pensiun di usia ini. Namun tidak demikian dengan Samsul Arif. Striker Persebaya Surabaya ini sering jadi pemecah kebuntuan. Samsul memang lebih banyak jadi pengganti. Dari 20 laga yang sudah dimainkannya, hanya 7 kali dia jadi starter.
Samsul sudah mengoleksi 8 gol. Meski cukup minim, tapi gol-golnya tergolong penting. Salah satunya memberikan kemenangan dari rival Persebaya, Arema 23 Februari lalu. Yang menarik saat Samsul mencetak gol, Persebaya selalu dapat poin. Artinya mereka tak pernah kalah.
Dari segi permainan, bisa dibilang Samsul seperti tak terpengaruh dengan bertambahnya usia. Dia masih punya kecepatan dan skill individu bagus. Sepertinya dia menjaga betul kondisi fisiknya. Ketika tidak ada latihan dengan Persebaya, dia rajin menambah porsi latihan sendiri.
Itu yang membuatnya tak kalah bersaing dengan pemain yang lebih muda. Bahkan saat menghadapi bek tangguh, Samsul masih sanggup merepotkannya.
Beberapa musim sebelumnya, Samsul sering masuk jajaran striker lokal tersubur. Tapi gelar top skorer belum pernah diraihnya di Liga 1. Selama ini, penyerang asing atau naturalisasi yang meraihnya.
Sampai usia tua, Samsul termasuk pemain yang punya optimisme tinggi. Beberapa waktu lalu dia menyatakan masih punya hasrat kembali berseragam Timnas Indonesia.
Ilija Spasojevic
Striker naturalisasi kelahiran Montenegro ini masih tajam di usia 34 tahun. Saat ini, dia memimpin daftar top skorer dengan 19 gol. Dia jadi kandidat terkuat peraih gelar itu. Karena performa Spaso tergolong konsisten. Bali United juga sedang ganas sebagai pemuncak klasemen.
Sebenarnya, Spaso cukup lama dikenal sebagai striker tajam. Namun musim ini dia menorehkan catatan gol terbanyak selama karirnya di Indonesia. Di musim 2019, dia mengoleksi 16 gol. Justru ketika usianya lebih tua, Spaso makin garang. Terlihat dia lebih tenang saat menyelesaikan peluang. Suplai bola yang didapatkannya juga lebih banyak.
Sebenarnya banyak yang menilai Spaso layak dipanggil ke Timnas Indonesia. Namun pelatih Shin Tae-yong kabarnya punya alasan khusus tidak memanggilnya. Itu terkait dengan selera cara bermain. Karena Spaso merupakan striker murni. Sedangkan selama ini Shin Tae-yong banyak memanggil striker tipe pekerja keras.
Victor Igbonefo
Saat ini dia menjabat sebagai kapten Persib Bandung. Igbonefo memang punya sisi leadership. Dia bisa membakar semangat rekan-rekannya dalam pertandingan. Bek naturalisasi Indonesia kelahiran Nigeria itu ikut membuat pertahanan Persib susah ditembus.
Saat ini, Persib jadi tim dengan jumlah kemasukan paling sedikit, 16 gol. Musim ini Igbonefo baru tampil dalam 16 laga. Dia sempat absen lumayan lama karena memenuhi panggilan Timnas Indonesia untuk Piala AFF di Singapura akhir tahun lalu. Sayang, dia tak dapat banyak kesempatan main.
Namun saat kembali ke Persib, performanya tetap apik. Posturnya yang kokoh membuat lawan kesulitan melewatinya. Igbonefo seperti tidak terpengaruh dengan usianya yang memasuki 36 tahun. Beruntung saat ini dia juga punya tandem sekelas Nick Kuipers. Sehingga lini belakang Persib jadi lebih kukuh.
Leonard Tupamahu
Bisa dibilang dia salah satu bek lokal paling stabil di kasta tertinggi Liga 1. Hingga di usia 38 tahun, Leo, sapaan akrabnya masih jadi pilihan utama. Cara bermainnya juga tak banyak berubah seperti saat dia masih muda dulu. Keras dan tak kenal kompromi.
Pemain berdarah Ambon ini mengaku bisa mempertahankan level permainannya karena menjaga gaya hidup. Dia menjaga asupan nutrisi dan waktu istirahatnya. Sehingga Leo tetap prima saat di lapangan. Musim ini, dia sudah tampil dalam 23 pertandingan Bali United dan menyumbangkan satu gol.
Meski ada bek yang lebih muda seperti Haudi Abdillah, Komang Tri, Gunawan Dwi Cahyo dan lainnya, Leo tetap tak tergeser. Hanya akumulasi kartu dan cedera yang membuatnya menepi.
Catatan bermainnya musim ini sudah melebihi yang ditorehkannya musim 2019 lalu. Waktu itu Leo tampil dalam 22 laga. Sedangkan musim ini sudah 23 pertandingan. Tampaknya, bertambahnya usia tak banyak mempengaruhi permainannya.
Baca Juga
Tugas Berat Menanti Pelatih Baru Persis: Sering Kebobolan karena Transisinya Berantakan, Paceklik Gol Kian Panjang
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025