Bola.com, Jakarta - Jawa Timur memiliki wakil terbanyak di BRI Liga 1 2021-2022. Ada lima tim yakni Arema FC, Persebaya, Persik, Madura United, dan Persela yang ambil bagian di pentas kasta tertinggi Negeri ini.
Lima kontestan ini, tentu saja, mengusung ambisi masing-masing sesuai target dan kekuatannya. Di antara kelima tim tersebut, Arema FC dan Persebaya, sedang menggaungkan slogan Road to Champions.
Dua tim dengan kekuatan suporter besar di Indonesia itu harus bersaing melawan tiga kekuatan lain yaitu Bali United, Persib Bandung, dan Bhayangkara FC untuk merebut mahkota juara musim ini.
Kompetisi tahun ini memasuki fase akhir yang genting penuh trik dan intrik. Dengan jumlah wakil terbanyak, tak pelak lagi, kontestan asal Jatim bakal jadi penentu nasib para calon jawara mendatang.
Bahkan, tak menutup kemungkinan, akan terjadi Jatim Connection untuk memuluskan langkah Arema FC dan Persebaya jadi kampiun BRI Liga 1. Bola.com coba menguliti seberapa besar kekuatan tim-tim dari bagian Timur Pulau Jawa ini mampu menghadang ambisi para calon juara.
Langkah Berat Bali United dan Persib
Dalam satu dekade terakhir, kekuatan tertinggi sepakbola Indonesia nyaris dikuasai Bali United dan Persib. Terbukti dua tim asal Pulau Bali dan Kota Bandung ini menjuarai kasta teratas.
Pada 2013, Maung Bandung menghentikan hegemoni Persipura. Bali United sejak membeli lisensi kompetisi dari klub Persisam jadi raksasa baru. Tak butuh waktu lama, pada musim 2019, Serdadu Tridatu kali pertama jadi kampiun. Setelah musim 2017 ambisi mereka dipatahkan Bhayangkara FC.
Wajar bila Bali United dan Persib digjaya. Karena keduanya dikelola dengan manajemen bagus dan memiliki dukungan finansial kuat.
Dengan potensi yang mewah, mereka sedang kampanye Road to Champions di BRI Liga 1 musim ini. Tapi jalan terjal harus dilalui Bali United dan Persib.
Sengit Sampai Akhir
Jadwal akhir musim ini tampaknya tak berpihak kepada dua tim Sultan ini. Pasalnya mereka akan menghadapi empat tim asal Jatim sekaligus.
Mulai pekan ke-31 hingga ke-34, Bali United harus bentrokan dengan Arema FC, Madura United, Persebaya, dan Persik. Rival terberat bagi pasukan Stefano Teco Cugurra adalah Arema FC dan Persebaya yang juga sedang mengincar gelar juara.
Sementara bagi Bali United bentrokan melawan Madura United dan Persik tak terlalu sulit. Dengan syarat, kedua tim ini telah selamat dari ancaman jurang degradasi.
Eit, Wawan Hendrawan dkk. harus tetap waspada. Pasalnya, jika terjadi Jatim Connection, Madura United dan Persik akan lebih mendukung Arema FC atau Persebaya sebagai juara BRI Liga 1 2021-2022.
Kondisi serupa juga bakal dihadapi Persib. Pasukan Robert Rene Alberts juga berpeluang dijegal empat tim Jatim yang juga dilawan Bali United. Arema FC, Madura United, Persebaya, dan Persik akan jadi batu sandungan besar bagi Maung Bandung pada rentetan pertandingan pekan ke-30 hingga ke-33.
Bhayangkara FC Jadi Kuda Hitam
Tampaknya Bhayangkara FC yang akan diuntungkan dari perseteruan antara Bali United, Persib, dan empat tim dari Jatim tersebut. Alasannya, The Guardians tak menghadapi kekuatan kuartet Jatim itu.
Anak asuh Paul Munster hanya melawan tim lemah, Persela Lamongan, pada pekan ke-32. So, Bhayangkara FC bisa jadi kuda hitam yang memporak-porandakan prediksi para pengamat sepakbola Nasional.
Apalagi, lima jadwal pertandingan terakhir berpihak pada Bhayangkara FC. Ruben Sanadi dkk. menghadapi dua tim papan tengah, PSIS dan Persija, yang tentu saja posisi mereka telah nyaman dari ancaman degradasi.
Sedangkan tiga tim lainnya, Persipura, Persela, dan Persiraja, jika telah pasti terdegradasi bukan lawan yang perlu ditakuti bagi Bhayangkara FC.
Jatim Connection untuk Arema FC dan Persebaya
Tak dipungkiri lagi, kebanggaan Jatim sebagai barometer sepakbola Nasional ada di tangan Arema FC dan Persebaya. Musim ini adalah momentum terbaik untuk mengembalikan kejayaan Jatim di tataran Indonesia. Bagi Arema FC ini kesempatan yang tak boleh dilewatkan begitu saja.
Sejak penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama tahun 1994, Arema baru sekali merengkuh gelar juara yakni pada musim 2009. Prestasi Singo Edan masih di bawah bayang-bayang dua musuh bebuyutan asal Jatim yaitu Persebaya dan Persik yang sama-sama telah dua kali menikmati mahkota juara kasta tertinggi.
Langkah Persebaya musim sangat penuh onak dan duri. Berbagai kendala teknis dan nonteknis mengganggu performa Bajul Ijo. Namun mereka mampu melewati lubang jarum tersebut. Boleh jadi segala rintangan itu malah membuat mental dan daya juang anak asuh Aji Santoso makin kuat.
Berkat rentetan ujian tersebut, Persebaya yang nyaris terlempar dari persaingan ke tangga juara bisa masuk jajaran lima besar kembali. Di saat genting dan krusial, Arema FC dan Persebaya tak bisa berjalan sendirian. Nasib mereka tergantung dua tim Jatim lainnya, Madura United dan Persik.
Tampaknya Arema FC dan Persebaya harus memakai pameo ‘tak ada kawan dan lawan sejati, yang ada hanya lah kepentingan’. Jadi, Arema FC dan Persebaya tak perlu malu-malu untuk menjalin Jatim Connection untuk menggagalkan ambisi Bali United, Persib, dan Bhayangkara FC.