Bola.com, Denpasar - Pelatih Persija Jakarta, Sudirman, sesumbar terhadap Ilija Spasojevic. Dia percaya diri para pemainnya dapat mematikan sekaligus membuat bomber Bali United itu tidak ada apa-apanya.
Persija Jakarta akan menantang Bali United pada pekan ke-29 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Minggu (6/3/2022) malam WIB.
Spasojevic menjadi teror terbesar untuk Persija. Striker naturalisasi kelahiran Montenegro itu berstatus top scorer sementara BRI Liga 1 dengan 19 gol dari 34 partai. Hal itu menjadi satu di antara kewaspadaan Persija akan kekuatan Bali United.
Lantas bagaimana dengan respons Ilija Spasojevic? Pemain berusia 34 tahun itu menanggapinya dengan santai dan merasa tidak masalah jika dia harus mendapat pengawalan ketat dalam pertandingan nanti.
Bahkan menurutnya jika dia dijaga ketat, masih ada pemain lain yang bisa mencetak gol. Mengingat kekuatan Bali United adalah kekompakan, bukan tergantung satu atau dua pemain. Sebut saja Eber Bessa, Privat Mbarga, dan Stefano Lilipaly.
"Saya sangat respect sama Coach Sudirman dan pemain Persija. Semoga besok (Minggu) mereka fokus total dengan saya agar saya bisa buka ruang untuk pemain lain mencetak gol. Kami bisa dapat tiga poin untuk tetap berada di jalur juara," terangnya, Sabtu (5/3/2022).
Sangat Diwaspadai
Bagi tim yang akan menghadapi Bali United, sosok Ilija Spasojevic memang selalu mendapat perhatian khusus dan perlu diwaspadai. Sebagai seorang ujung tombak murni, Spaso sudah melesakkan 19 gol dan memimpin daftar pencetak gol terbanyak sementara BRi Liga 1 2021/2022.
Mungkin hal tersebut yang membuat kewaspadaan tinggi bagi calon lawan Serdadu Tridatu. Namun, Spaso terkadang tumpul dan sulit mencetak gol. Hal ini karena pemain lawan sudah menjaga ketat dan tidak memberikan pergerakan bebas bagi penyerang kelahiran Bar, Montenegro ini.
“Spaso itu adalah salah satu striker terbaik di liga ini. Dia pemain yang special. Semua pemain sudah tahu dan kami sudah membahas masalah Spaso ini,” ungkap Sudirman, juru taktik Persija.
“Semoga kami bisa mematikan Gerakan mereka. Apa yang diinstruksikan bisa menjadi tips kepada pemain saya untuk bisa mematikan gerakan Spaso. Tahu bagaimana dia bermain. Di lapangan, semoga (instruksi) bisa dijalankan dengan baik dan semoga bisa jadi Spaso yang tidak ada apa-apanya nanti,” tambah pelatih yang membawa Persija Jakarta meraih kampiun Piala Menpora 2021 ini.
Evaluasi
Selain memikirkan Spaso dan pemain lain di skuad Serdadu Tridatu, Sudirman juga memikirkan bagaimana kekurangan yang harus segera dibenahi di tubuh tim Macan Kemayoran. Satu di antaranya adalah set piece.
Sulit sekali bagi Persija untuk bisa memanfaatkan peluang dari skema bola mati. Seperti dalam laga terakhir ketika ditumbangkan Persib Bandung pekan lalu. Menurut Sudirman, lemahnya peluang dari bola mati karena pemain lawan yang berpostur tinggi.
Sekarang di Bali United pun sama. Ada beberapa pemain tinggi seperti Willian Pacheco yang bisa merusak skema Sudirman.
“Memang tidak berjalan ya. Kemarin (menghadapi Persib), banyak pemain tinggi sehingga sulit memanfaatkan set piece. Mudah-mudahan kali ini keberuntungan berada di tangan kami,” tegasnya.