Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, geram dengan sejumlah wasit di Liga 3 2021/2022. Pria yang karib dipanggil Iwan Bule itu mengancam memakai pengadil pertandingan asing.
PSSI baru menggelar pertemuan dengan wasit Liga 3 secara virtual pada Selasa (8/3/2022) yang dihadiri Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dan wasit plus asisten wasit Liga 3.
Iriawan menyoroti kepemimpinan wasit pada beberapa partai 16 besar Liga 3. Dia melihat bahwa pengadil pertandingan berulang kali melakukan kesalahan.
PSSI menarasikan bahwa perangkat pertandingan yang memimpin partai Farmel FC kontra Persikota Tangerang yang terdiri dari Untung Santoso sebagai wasit, Hidayat selaku asisten wasit pertama, dan Yulianto sebagai asisten wasit tidak bertugas dengan benar.
Ada momen ketika onside menjadi offside dan tidak menganggap pelanggaran di kotak penalti.
"Saya merasa terganggu dengan adanya keputusan-keputusan kontroversial yang dibuat oleh wasit. Bisa jadi opsinya saya mencari wasit-wasit lain dari luar negeri," kata Iriawan dinukil dari laman PSSI, Rabu (9/3/2022).
"Saya tidak ingin dicap ada permainan di PSSI. Bisa berubah kalian? Saya berdarah-darah dan jatuh bangun membangun sepak bola yang sempat berhenti selama dua tahun."
"Mohon diperbaiki. Karena saya kecewa. Jadi, maaf saya berbicara keras. Bisa berubah atau tidak? Kalau tidak, tak usah jadi wasit. Cari nafkah dan kerjaan lain," imbuhnya.
Laga Farmel FC Vs Persikota Jadi Contoh
Iriawan meminta wasit menonton tayangan ulang Farmel FC melawan Persikota. Dia menganggap bahwa partai itu dapat menjadi contoh bagi pengadil pertandingan introspeksi diri.
"Coba kalian lihat lagi video rekaman Farmel dan Persikota. Sekali lagi, kalian ditonton oleh ratusan juta pasang mata yang mencintai sepak bola Indonesia," imbuh Iriawan.
"Yang baik tingkatkan. Ke depannya jangan ada salah lagi. Apa yang terjadi dengan para wasit-wasit terkait keputusan kontroversial dampaknya bukan ke kalian saja, tapi kami, PSSI."
"Kalian para wasit harus punya integritas, memimpin dengan benar dan hati nurani jangan ada keberpihakan atau salah keputusan," papar Iwan Bule.