Bola.com, Denpasar - Persipura Jayapura berada dalam situasi sulit setelah Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman berupa tiga sanksi, yaitu kalah walkover (WO) 0-3, pengurangan tiga poin, dan denda sebesar Rp250 juta.
Sanksi itu merupakan buntut dari tindakan mereka menolak bertanding melawan Madura United dalam pekan ke-22 BRI Liga 1 2021/2022 pada 21 Februari 2022. Kala itu sejumlah pemain dan ofisial Persipura Jayapura terpapar COVID-19.
Pengurangan poin itu membuat tim berjulukan Mutiara Hitam kini hanya memiliki 23 poin dan kian berkubang di zona degradasi. Secara matematis, peluang Persipura untuk bertahan di kompetisi kasta tertinggi tetap ada.
Caranya, Persipura Jayapura wajib memenangkan lima laga tersisa, termasuk ketika menghadapi PSM Makassar pada pekan ke-30 di Stadion Kompyang Sujana, Kamis (10/3/2022), seraya berharap pesaing mereka di papan bawah terjungkal.
Kondisi ini tentu membuat pelatih Persipura, Angel Alfredo Vera, harus berpikir keras mempersiapkan strategi khusus untuk menyapu bersih lima laga tersisa dengan mengoptimalkan potensi tim asuhannya, termasuk sederet pemain belia yang dimiliki Persipura.
Seperti diketahui, tim kebanggaan masyarakat Papua itu termasuk tim yang berkomitmen memunculkan sederet pemain binaan sendiri. Tidak hanya sekadar masuk skuad tapi juga mendapatkan menit bermain serta berkontribusi buat tim.
Berdasarkan data pemain untuk kategori pemain muda, yakni maksimal kelahiran 1999, Persipura memiliki jumlah pemain lebih banyak dari PSM Makassar dan mayoritas dari mereka sudah mendapatkan kesempatan tampil musim ini.
Mereka adalah David Rumakiek (kelahiran 1999/18 laga), Ramai Rumakiek (2002/9 laga /1 gol), Joshua Isir (2001/14 laga), Wulf Horota (2001/6 laga), Todd Rivaldo Ferre (1999/11 laga/1 gol/1 assit), I Nyoman Ansanay (2001/5 laga), Jhonny Tagi (2001/2 laga), Theo Numberi (2001/14 laga), Brian Fatari (1999/19 laga/1 gol/1 assit), Gunansar Mandowen (2000/16 laga/2 gol/2 asisst) dan Charenz Huwae (2001).
Dari nama di atas, ada empat pemain Persipura Jayapura yang dinilai Bola.com punya potensi menghancurkan ambisi PSM Makassar. Mereka adalah Gunansar Mandowen, Brian Fatari serta Rumakiek bersaudara, David dan Ramai. Berikut profil singkat mereka:
Ramai Rumakiek
Meski baru tampil dalam 9 laga bersama Persipura Jayapura di BRI Liga 1, sosok Ramai Rumakiek tak bisa dilepaskan dari kesuksesan tim Mutiara Hitam memunculkan bintang baru di pentas sepak bola nasional.
Perjalanan karier pria kelahiran 19 April 2002 ini terbilang cepat. Ia memulai debutnya di level senior bersama Persipura saat menghadapi Persita Tangerang di Stadion Pakansari, Cibinong, 28 Agustus 2021, dan langsung mencetak satu gol pada laga itu.
Kiprah Ramai langsung mencuri perhatian pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang kemudian memasukkan namanya dalam skuad Garuda.
Ia pun melakoni debut internasionalnya saat Timnas Indonesia menghadapi China Taipei pada kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Buriram (Thailand), 7 Oktober 2021. Seperti debutnya bersama Persipura, Ramai juga langsung mencetak gol.
Nama Ramai pun secara reguler masuk dalam daftar skuad Shin Tae-yong. Mulai dari laga uji coba menghadapi Afghanistan dan Myanmar di Turki, Piala AFF 2020 di Singapura dan FIFA matchday kontra Timor Leste di Bali. Total gol Ramai bersama Timnas Indonesia adalah tiga gol.
David Rumakiek
David Rumakiek sudah bergabung di Persipura Jayapura sejak musim 2017. Pria kelahiran 18 Juli 1999 ini melakoni debutnya di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air saat Persipura menghadapi Persela Lamongan di Stadion Mandala Jayapura, 24 Maret 2018.
Nama David masuk dalam daftar skuad Timnas Indonesia yang berkiprah di Piala AFC U-19 yang berlangsung di Jakarta, 18 Oktober-4 November.
Dalam ajang itu, Timnas U-19 lolos dari penyisihan Grup A dengan status runner-up di bawah Qatar yang sama-sama mengoleksi poin 6. Sayang di babak 6 Besar, Indonesia takluk di tangan tim kuat Jepang dengan skor dua gol tanpa balas di Jakarta, 28 Oktober.
Bersama Persipura, David sudah tampil sebanyak 31 laga di Liga 1 sejak 2017. Dari jumlah laga itu, 18 di antaranya dilakoni David di BRI Liga 1 dengan posisi sebagai bek sayap kiri.
Brian Fatari
Brian Fatari jadi pilihan utama Alfredo Vera sebagai bek sentral berduet dengan seniornya, Donny Monim. Pemain kelahiran 20 Desember 1999 ini terbilang menonjol saat beraksi karena posturnya terbilang tinggi untuk ukuran Indonesia, yakni 186 cm.
Sebelum bergabung di Persipura Jayapura jelang Liga 1 2020, Brian berkostum Persija Jakarta U-20.
Sementara di BRI Liga 1 2021/2022, Brian sudah tampil dalam 19 laga bersama Persipura dengan koleksi satu gol dan satu assist. Ketenangan dan kejelian Brian membaca arah bola dan menghalau umpan silang bakal jadi tumpuan Persipura untuk meredam serangan PSM.
Gunansar Mandowen
Gunansar Mandowen berkostum Persipura Jayapura sejak 2018. Ia melakoni debutnya di Liga 1, kala Persipura menghadapi Persela Lamongan pada 24 April.
Sedang gol pertamanya tercipta ketika Persipura menjamu PS Tira (kini Persikabo 1973), pada 7 April 2018. Meski terbilang muda, pemain kelahiran 14 November 2000 ini sudah mencatat 69 caps bersama Persipura dengan koleksi gol.
Sementara di BRI Liga 1 2021/2022, Gunansar sudah tampil dalam 16 laga dengan koleksi 2 gol dan 2 assist. Meski bertubuh mungil dengan tinggi 161 cm, Gunansar bisa jadi ancaman buat lini belakang PSM dengan kecepatan serta skill yang di atas rata-rata.
Pada level tim nasional Indonesia, Gunansar Mandowen pernah memperkuat timnas U-16 dan U-23.