Bola.com, Denpasar - Peluang Arema FC untuk meraih juara BRI Liga 1 2021/2022 cukup tipis. Sebab mereka terlempar ke urutan 4 klasemen sementara dan kompetisi tinggal menyisakan empar pertandingan lagi.
Sangat berat perjuangan Arema FC untuk menggeser posisi Bali United yang kini unggul 5 poin. Jarak poin ini bisa bertambah jika Bali United menang lawan Persiraja Banda Ace, Jumat (11/3/2022).
Sejumlah Aremania kecewa dengan hasil ini. Beberapa diantaranya mengkritik skema permainan yang diterapkan pelatih Eduardo Almeida.
Sepertinya, pelatih asal Portugal ini risih dengan kritikan tersebut. Dia sempat memposting sebuah catatan perhitungan poin Arema dalam 4 musim terakhir di akun instagramnya.
Dari catatannya, dia memperlihatkan jika capaian Arema saat ini masih lebih baik. Bisa dikatakan Almeida masih unggul ketimbang saat ditangani Aji Santoso, Joko Susilo/Milan Petrovic dan Milomir Seslija.
Karena dari segi poin dan posisi di klasemen memang lebih baik. Dalam tiga musim sebelumnya, Arema FC paling banter finish di urutan 6 musim 2018 lalu.
Dihapus
Namun, postingan perbandingan poin itu sekarang dihapus. Entah apa yang tengah dipikirkan sang pelatih.
Bisa jadi rasa emosinya sudah mereda dan dia mulai berfikir lebih jernih. Sebenarnya ini bukan kali pertama Almeida dibuat emosi di media sosial.
Awal musim, ketika Arema sulit menang dalam 4 laga awal, dia sempat mengunci kolom komentar instagramnya. Maklum, banyak netizen yang memberikan kritikan. Sepertinya, dia sering salah tingkah menghadapi netizen di medsos.
Kehilangan Momentum
Perlu diketahui, Arema kehilangan momentum bersaing di papan atas setelah kalah dari tiga rivalnya di putaran kedua. Yakni lawan Persebaya Surabaya, Persik Kediri dan terbaru Persib Bandung.
Padahal sebelumnya mereka sempat memimpin klasemen. Namun Almeida mengakui jika sejak hari pertama melatih Arema dia tak pernah menyebut target juara.
“Saya ingatkan lagi, sejak hari pertama bekerja di Arema, tidak pernah menyebut target juara. Tapi fokus kami di setiap pertandingan. Targetnya menang. Sedangkan di klasemen, baru kami lihat akhir musim seperti apa,” jelas mantan pelatih Semen Padang ini.
Dia menambahkan jika musim ini masuk lima besar saja sudah sebuah perbaikan bagi Arema. Karena tiga musim sebelumnya, Arema hanya bisa finish di papan tengah.
“Fokus kami dari laga ke laga. Jika ada peluang juara, kenapa tidak. Namun berada di lima besar sudah ada peningkatan dari musim-musim sebelumnya,” sambungnya.
Baca Juga