Bola.com, Bogor - Tim putri Bandung bjb Tandamata meraih kemenangan dalam laga perdana final four PLN Mobile Proliga 2022 atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Jumat (11/3/2022).
Pertarungan kedua tim berlangsung ketat dalam lima set selama 2 jam 39 menit, Bandung Bjb Tandamata akhirnya menang dengan skor 3-2 (16-26, 27-29, 25-29, 25-22, 15-11).
Madeline Guillen jadi bintang Bandung Bjb Tandamata dengan memborong 31 poin, sekaligus yang terbanyak di timnya dalam laga tersebut. Pemain Bjb lain yang juga berperan besar dalam sumbangan poin adalah Wilda Nurfadhilah (14 poin), Yolla Yuliana (11), dan Nandita Ayu Salsabilla (10).
Manajer Bandung bjb Tandamata, Ayi Subarna menyebut kunci kemenangan atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia karena Yolla Yuliana dkk. bermain lepas.
“Kuncinya cuma satu main lepas, main enjoy saja, relaks, kalah menang sudah biasa, namanya juga permainan. Jadi langsung disampaikan pelatih kepada pemain. Tidak lupa saya suruh berdoa juga, karena kami sudah tertinggal dua set,” ucap Ayi saat dihubungi Jumat (11/3/2022).
Balas Dendam
Kemenangan ini lanjut Ayi merupakan balas dendam yang sempurna terhadap Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia. Sebab, dalam putaran pertama dan kedua Wilda Nurfadhilah dkk. selalu kalah dari Hanny Budiarti cs.
“Putaran pertama kami kalah, putaran kedua kalah juga, dan di final four kami menang, ini sangat luar biasa. Ini seperti final, kami dua kali kalah, anak-anak sudah kena mental, ingin membalas kekalahan kemarin malah jadi drop saat tertinggal 2-0,” ujarnya.
Strategi
Meski menang, Ayi menyoroti penyebab kurang baiknya penampilan pada set pertama dan kedua. Ia melihat ada beberapa pemain yang bermain tidak sebagaimana mestinya.
“Pemain asing kami di situ kurang, tim jadinya down. Makanya kami lakukan pergantian pemain, terlihat jadi enjoy dan meyakinkan. Setelah diganti, pemain lawan buyar, mau antisipasi siapa. Satu lagi sering melakukan pergantian pemain yang dilakukan pun jadi salah satu kunci kemenangan karena lawan susah memprediksi,” kata Ayi mengakhiri.