Liga Inggris: Frank Lampard Angkat Bicara soal Krisis yang Menimpa Chelsea

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 12 Mar 2022, 20:30 WIB
Frank Lampard adalah gelandang dengan produktivitas tertinggi dalam sejarah Liga Inggris, yaitu 177 gol. Meski tiba sebelum era Abramovich, ia memiliki semua momen kejayaannya setelah pengambilalihan oleh pengusaha Rusia itu. (AFP/Andrew Yates)

Bola.com, London - Legenda Chelsea, Frank Lampard, ikut prihatin atas 'bencana' yang menimpa mantan klubnya. Chelsea mengalami krisis setelah sang pemilik klub, Roman Abramovich, mendapat sanksi dari Pemerintah Inggris.

Klub berada dalam ketidakpastian setelah asetnya dibekukan. Ini menyebabkan keuangan The Blues kacau balau. Mulai tak bisa bertransaksi jual beli pemain, kehilangan sponsor, sampai kartu kredit yang dibekukan. 

Advertisement

Beberapa staf kabarnya telah diberhentikan. Sementara banyak karyawan khawatir apakah mereka akan dibayar pada akhir bulan.

Pemerintah Inggris kabarnya memberi waktu buat Roman Abramovich untuk melanjutan proses penjualan Chelsea. 

“Saya berhasil di sana selama hampir dua tahun, bermain di sana selama 13 tahun dan saya punya teman yang bekerja di belakang layar,” kata Lampard dikutip dari Sports Ilustrated, Sabtu (12/3/2022).

“Jelas akan ada sesuatu di level manusia jika orang kehilangan pekerjaan mereka di Chelsea yang saya pedulikan," lanjutnya.

“Saya peduli dengan para penggemar; para penggemar Chelsea yang ada sebelum kami dan akan ada setelah kami. Ini adalah momen yang sulit bagi klub," tegasnya.

2 dari 5 halaman

Banta Dekat dengan Roman Abramovich

Selebrasi kemenangan Frank Lampard saat Chelsea juara Liga Champions 2012 di Munich, Jerman. (AP/Matt Dunham)

Lampard hanya memberi dukungan kepada staff, pemain, dan fans Chelsea, tak lebih.

“Saya tidak ingin terlalu berlebihan karena saya adalah manajer Everton dan itu adalah prioritas saya, tetapi tentu saja pada tingkat manusia untuk orang-orang yang hanya melakukan pekerjaan mereka dan itu dalam bahaya, Anda sangat peduli tentang itu," lanjutnya.

Adapun hubungannya dengan Abramovich, mantan gelandang dan bos Chelsea itu dengan cepat menjauhkan diri.

"Salah satu pertanyaan sebelumnya mengatakan saya dekat dengan Roman Abramovich. Saya bisa menghitung dengan jari satu tangan berapa kali saya melihatnya dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya bekerja untuk Chelsea selama 13 tahun dan itu adalah kesenangan mutlak, dan di situlah saya ingin meninggalkan yang satu itu.”

 

3 dari 5 halaman

Tragis

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich sebelum menyaksikan Liga Inggris antara Chelsea dan Sunderland di stadion Stamford Bridge di London pada 19 Desember 2015. Dari pernikahannya tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak. (AP Photo/Matt Dunham)

Nasib tragis semakin melanda Chelsea imbas pembekuan aset Roman Abramovich yang dilakukan Pemerintah Inggris. Kini, klub asal London Barat itu tak bisa membeli bensin untuk bus tim.

Menurut laporan The Athletic, Chelsea tak bisa membeli bensin karena pembekuan aset meluas ke kartu kredit klub. Sanksi tersebut tentu saja bisa berdampak luas pada performa tim.

Seperti diketahui, Tim London Biru kerap menggunakan bus untuk menjadi transportasi dari hotel menuju stadion pada laga kandang dan tandang. Adapun untuk perjalanan jarak jauh biasanya pasukan Thomas Tuchel itu menggunakan kereta hingga pesawat terbang.

4 dari 5 halaman

Biaya Operasional

Chelsea - Roman Abramovich (Bola.com/Adreanus Titus)

Selain itu, biaya operasional klub juga ditekan secara drastis oleh Pemerintah Inggris. Chelsea kini tidak diperbolehkan menghabiskan lebih dari 20 ribu pounds (Rp376 juta) untuk biaya pergi-pulang pada partai tandang.

Penekanan biaya operasional juga terjadi untuk laga kandang. Chelsea dibatasi tidak boleh mengeluarkan lebih dari 500 ribu pounds (Rp9,4 miliar) dalam satu pertandingan di Stamford Bridge.

Sanksi yang diterima Chelsea mulai berlaku sejak Kamis (10/3/2022). Pemerintah Inggris memberikan sanksi kepada Roman Abramovich terkait invasi yang dilakukan negaranya yakni Rusia kepada Ukraina.

Sumber: Sports Ilustrated, The Athletic

5 dari 5 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Berita Terkait