BRI Liga 1: Tak Ada Lagi Teriakan Berani Juara dalam Latihan Arema, Kibarkan Bendera Putih Nih?

oleh Iwan Setiawan diperbarui 13 Mar 2022, 07:15 WIB
Para pemain Arema saat pemanasan dalam sesi latihan di Malang. (Iwan Setiawan/Bola.com)

Bola.com, Denpasar - Optimisme Arema FC untuk menjadi juara di BRI Liga 1 2021/2022 sudah memudar. Seiring dengan tiga kekalahan yang diderita dalam 4 laga terakhir.

Posisi puncak klasemen yang sempat digengam lepas. Arema FC justru terlepar ke urutan 4. Dalam sesi latihan, kini tidak ada lagi teriakan 'Berani Juara' yang digaungkan sejak bulan Februari lalu.

Advertisement

Tim berjuluk Singo Edan ini paham jika kans juara makin kecil. Hanya teriakan 'Salam Satu Jiwa' yang terdengar saat awal dan akhir latihan.

Saat ditelusuri, ternyata slogan Berani Juara sudah menghilang setelah Arema kalah dari Persik Kediri di matchday 28 lalu. Waktu itu posisi Arema di puncak klasemen sudah tergeser Bali United. Itu terlihat dari postingan vidio di akun instagram official Arema.

Slogan 'Berani Juara' muncul setelah Arema FC mengundang motivator asal Surabaya, Chandra Putra Negara. Waktu itu pemain disuntik semangatnya dengan kalimat-kalimat sang motivator.

Tapi di lapangan, kondisinya berbeda. Karena Arema sering kesulitan saat melawan tim papan bawah sekalipun.

 

 

2 dari 4 halaman

Tetap Fokus

Muhammad Rafli terlihat lebih pas jika ditempatkan sebagai striker daripada seorang gelandang. Memiliki tubuh yang atleti, ia terlihat sering memenangkan duel-duel udara. Musim ini, M. Rafli tercatat mampu mencetak 4 gol dan 2 assist di BRI Liga 1 2021/22 bersama Arema. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sekarang, pelatih Arema, Eduardo Almeida meminta pemainnya lebih fokus dalam 4 pertandingan terakhir. Dia tak ingin anak buahnya move on dengan peluang juara yang nyaris tertutup.

“Sekarang, fokus kami laga demi laga dapat tiga poin,” kata Almeida.

Tak dipungkiri situasi skuat Arema tak lagi seperti bulan lalu. Saat ini mereka seperti lebih terbebani. Apalagi setelah sulit menyaingi Bali United di puncak klasemen, mereka dapat banyak kritikan dari Aremania.

3 dari 4 halaman

Pelatih Online

Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida. (Bola.com/ Iwan Setiawan)

Beberapa hari lalu, sebuah karangan bunga duka cita dikirimkan Aremania ke depan kantor manajemen di Malang. Karangan bunga itu dituliskan berasal dari pelatih online.

Istilah itu merupakan sebutan bagi Aremania yang kritis di media sosial. Mereka mengucapktan duka cita atas hilangnya jiwa Singo Edan.

Arema seperti kehabisan bensin di pengujung musim. Hal ini membuat rekor 23 laga beruntun tanpa kekalahan seakan sia-sia.

4 dari 4 halaman

Yuk Lihat Posisi Arema FC Saat Ini

Berita Terkait