Bola.com, Manchester - Manajer Manchester United (MU), Ralf Rangnick, menyinyiri keputusan wasit setelah timnya tersingkir dari Liga Champions 2021/2022. Menurut Rangnick, beberapa keputusan wasit benar-benar seperti lelucon.
MU tersingkir setelah kalah 0-1 dari Atletico Madrid pada leg kedua 16 besar Liga Champions 2021/2022, di Stadion Old Trafford, Rabu (16/3/2022) dini hari WIB. Setan Merah gagal melangkah ke perempat final karena kalah agregat 1-2 dari Atletico Madrid.
Cristiano Ronaldo secara mengejutkan tak banyak memberikan ancaman ke gawang Atletico Madrid, sementara Bruno Fernandes ditarik keluar dengan ketika pertandingan tersisa 23 menit dan digantikan Paul Pogba. MU terengah-engah menyamakan kedudukan, tetapi gagal benar-benar menguji Jan Oblak.
Sepanjang pertandingan, wasit mendapat sorotan dari penonton tuan rumah atas beberapa keputusan yang dianggap merugikan MU.
Beberapa pemain MU menuding sejumlah penggawa Atletico berpura-pura cedera dan membuang-buang waktu untuk mencoba mematahkan serangan MU.
Tapi keputusan wasit yang hanya memberikan perpanjangan empat menit membuat Ralf Rangnick jengkel. Dia mencap keputusan wasit itu sebagai lelucon.
Luapan Kekesalan Ralf Rangnick
“Saya bermain sangat bagus pada babak pertama, persis seperti yang kami inginkan bermain dengan tingkat energi yang tinggi. Tetapi, kami tidak dapat mengubahnya menjadi satu atau dua gol,” kata Rangnick, seperti dikutip Daily Star.
“Kami memiliki beberapa momen bagus, yang seharusnya mencetak gol tetapi kami tidak melakukannya. Kebobolan gol serangan balik tepat sebelum babak pertama tidak membuat hidup lebih mudah."
“Babak kedua sulit dan pertandingan selalu diinterupsi. Selalu ada seseorang yang tergeletak di lapangan. Saya juga akan mengatakan beberapa keputusan wasit yang aneh. Saya tidak akan mengatakan itu menentukan tetapi setidaknya dia terlalu sering jatuh untuk membuang-buang waktu itu. Tambahan waktu empat mpat menit di akhir menurut saya adalah lelucon," sergah pelatih asal Jerman itu.
MU Perpanjang Rekor Buruk
MU mendominasi permainan dengan penguasaan bola 61 persen berbanding 39. Mereka juga memiliki peluang lebih banyak, 11 tembakan dan lima mengarah ke gawang. Sementara Atletico cuma 8 tembakan dan tiga tepat sasaran.
Namun, lini belakang MU rapuh. Pasukan Ralf Rangnick kecolongan pada menit ke-41. Renan Lodi lolos mengancam gawang David de Gea dan gol.
Babak kedua, MU berusaha menyamakan skor dan terus menekan anak asuh Diego Simeone. Tapi usaha Cristiano Ronaldo cs gagal.
Kekalahan MU kali ini memperpanjang rekor kandas di Liga Champions sejak mereka mencapai final edisi 2010/2011.
Sumber: Daily Star