Bola.com, Jakarta - Sepekan terakhir menjadi magnet luar biasa bagi para penggila sepak bola di seluruh dunia. Ambisi pada liga domestik bercampur dengan hasrat tinggi untuk melanjutkan perjalanan di panggung antarklub Eropa.
Pada periode tujuh hari ke belakang, miliaran pasang mata menjadi saksi beragam drama yang terjadi di Liga Champions. Beda dengan liga domestik akhir pekan lalu, zona Liga Champions dalam pekan ini menjadi penentu mati atau melanjutkan hidup.
Tak heran jika atensi publik berada di titik klub-klub raksasa. Setidaknya, ada tiga klub yang menjadi patron para penonton, terutama yang tak bisa hadir di venue pertandingan.
Tiga tim tersebut adalah Real Madrid, Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester United (MU). Ornamen tiga tim tersebut seolah menjadi wakil dari rasa ingin tahu para penggemar sepak bola tentang nasib para penggawa yang menjadi senjata trio raksasa Benua Biru itu.
Tak perlu basa-basi, sosok Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi menjadi magnet utama. Maklum, sejatinya mereka bersua terlebih dulu ketika undian 'pertama' UEFA memertemukan PSG kontra MU.
Sayang, hal itu tak terjadi pada kocokan ulang akibat ada sesuatu yang terlihat ganjil. Namun, kegagalan perjumpaan itu tak menyurutkan perhatian khalayak terhadap Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Maklum, keriuhan ketika mereka pindah klub pada bursa transfer musim panas tahun lalu, memantik rasa penasaran : apa sebenarnya yang dicari mereka, dan apa bisa?. Poin itu pula yang membuat publik tak lelah membandingkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, sesuatu yang sudah sepanjang satu dekade terakhir.
MU KO
Lakon 2 Aktor
Tak ada yang memungkiri, lakon Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi selalu menarik. Apapun yang mereka lakukan, sudah pasti menyimpan energi yang bisa meledak kapanpun, terutama di kalangan para penggemar.
Banyak idiom yang bersliweran dalam rentang karier mereka. Contoh yang selalu didengungkan misalnya : Lionel Messi hanya jago kandang, tak pernah berani melanglangbuana seperti sang kompetitor, Cristiano Ronaldo. Begitu juga dengan CR7, yang dianggap hanya ingin dilayani sehingga sudah pasti selalu menjadi goal getter bagi tim barunya, plus kesan menguasai ruang ganti pemain.
Namun, debat kusir tentang hal-hal tersebut hanya angin lalu saja. Setidaknya, publik sudah mengetahui apa yang kini terjadi, dan masa lalu hanya sebatas tambahan pengetahuan.
Kembali ke urusan tiga klub tadi, jika ingin dikerucutkan lagi memang hanya nasib PSG dan MU yang menjadi bahan panas. Sudah pasti, mereka tak ingin sekadar melihat Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, melainkan juga suguhan menarik yang dikerek oleh para penggawa di belakang duo rival itu.
Pada akhirnya, kabar tak mengenakkan itu datang pada tengah pekan ini. Setelah Lionel Messi 'gugur' bersama PSG di markas Real Madrid, giliran Cristiano Ronaldo menyusul nyungsep.
Tak Berdaya
Pada Leg 2 Babak 16 Besar Liga Champions 2021/2022, tengah pekan lalu, Lionel Messi dkk dihajar Real Madrid via hattrick Karim Benzema pada menit ke-61,76' dan 78'. Padahal, dalam pertandingan tersebut, PSG unggul lebih dulu via akselerasi Kylian Mbappe.
Namun, ketidakmampuan Lionel Messi dkk dalam membongkar lini pertahanan Real Madrid, membuat mimpi meraih trofi Liga Champions, kembali gagal total. Dua tahun lalu, ambisi besar PSG nyaris terealisasi.
Bayern Munchen menjadi mimpi buruk bagi tim asal Kota Mode tersebut. Pada laga final di Lisbon, gol tunggal Kingsley Coman membuat PSG menangis 'bombay'.
Kini, orang Prancis juga yang membuat PSG tak berdaya dan harus melupakan mimpi berjaya di Eropa meski memiliki bintang kelas dunia. Bayangkan saja, musim ini mereka punya Lionel Messi, Kylian Mbappe dan Neymar, yang sudah fit. Ketajaman mereka tak berbanding lurus dengan pencapaian di level Liga Champions.
Beruntung, pada musim ini Lionel Messi memberi kebahagiaan lain, yakni hampir pasti menjadi jawara Ligue 1. Kondisi itu berebda 180 derajad dengan nasib Cristiano Ronaldo.
Ronaldo Apes
Yup, bintang asal Madeira ini hampir pasti tak akan memberi kebahagiaan bagi para pendukung MU, jika dilihat dari raihan trofi. Harap maklum, Cristiano Ronaldo tak bisa memberi apapun sampai akhir musim, kecuali tersisa cara bermain dan gol-gol di pentas Liga Inggris.
Perjalanan Cristiano Ronaldo kembali ke MU memang tergolong rumit. Pada awal gosip kepindahan CR7 ke Old Trafford, banyak pihak menilai langkah tersebut hanya sebagai ajang 'ikut-ikutan' Lionel Messi yang memilih PSG. Ketika berada di Juventus, justru CR7 bisa menjadi pengangkat derajad permainan raksasa Liga Italia itu, terutama di pentas Liga Champions, meski selalu gagal.
Terlepas dari beragam isu tak menyenangkan ketika pindah dari Juventus ke MU, sosok Cristiano Ronaldo sanggup memberi kegairahan tersendiri. Sudah bisa ditebak, saat itu MU sedang bingung menyusun langkah apa yang harus dilakukan agar bisa bangkit lagi.
Kans ke arah sana berawal dari momentum menjadi runner-up di Liga Inggris, berselisih 12 poin dari sang jawara, Man City. Banyak asa beterbangan di sekitar pelatih saat itu, Ole Gunnar Solskjaer. Banyak mengira, MU hanya butuh beberapa pemain tambahan agar bisa menuntaskan ambisi menjadi nomor satu lagi.
Keberadaan Cristiano Ronaldo menjadi bagian dari apa yang dianggap 'harapan' itu. Euforia tersebut terjawab tuntas ketika sepanjang awal musim, Ronaldo tak surut menjebol jala lawan, terutama di Liga Champions.
Susah Juara
Namun, secara akumulatif, seiring berjalannya waktu, ternyata susah sekali bagi MU menggapai trofi. Diawali dengan kegagalan melaju di pentas Carabao Cup dan Piala FA, giliran Liga Champions yang lepas.
Atletico Madrid menjadi penyebab Cristiano Ronaldo dkk tak bisa memberi trofi untuk kalangan fans. MU terjerembab, dan lebih sakit lagi justru terjadi di rumah sendiri, Stadion Old Trafford.
Entah kesialan atau garis tangan, semua status MU yang tersingkir, justru terjadi di kandang sendiri. Saat disingkirkan West Ham United di pentas Piala Liga Inggris, MU takluk 0-1 di Old Trafford.
Lalu, Middlesbrough menjadi pencegat langkah MU di area Piala FA. Saat menjamu The Boro di Old Trafford, lagi-lagi MU kalah, dan kali ini via adu penalti. Kesuraman itulah yang pada akhirnya menjalar ke Cristiano Ronaldo.
Terbang ke Paman Sam
Kini, Cristiano Ronaldo, dan juga Lionel Messi, tinggal menyisakan beberapa pertandingan lagi di level liga domestik. Messi gembira karena hampir pasti meraih status jawara, sedangkan Ronaldo butuh keajaiban, kalau tidak ya harus bilang ; bye, CR7!
Cristiano Ronaldo memang hampir dipastikan tak akan bisa memberikan trofi ke manajemen dan fans MU, pada momen pertama kembali ke 'rumah'. Tapi, peluang musim depan masih ada, pertanyaannya sederhana : masih bertahan dan masih sanggup, Ron?
Kini, publik akan menunggu keputusan besar apa yang akan muncul dari dua nama besar itu. Ada selentingan kabar, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi akan kembali berseteru di luar Eropa, tepatnya Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat. Gosip atau realita, kita tunggu saja.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda