Bola.com, Jakarta - Persaingan Marko Simic dan Alberto 'Beto' Goncalves seharusnya mengambil alih tajuk pertemuan Persija Jakarta kontra Madura United pada laga tunda pekan ke-24 BRI Liga 1 2021/22 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (17/3/2022) malam.
Kedua bomber ganas dari masing-masing tim ini bisa dibilang tengah bersaing untuk memperebutkan status topskor sepanjang masa Liga 1. Saat ini, keduanya sama-sama telah mengemas 61 gol sejak kompetisi menggunakan titel Liga 1 pada 2017 lalu.
Tetapi kondisi terkini yang terjadi di kubu Persija, membuat pertarungan ini tak mungkin terjadi. Pelatih Persija, Sudirman terlihat nyaman menggunakan strategi tanpa Simic dalam tiga pertandingan terakhir mereka.
Ketajaman Marko Simic musim ini juga sebenarnya tak buruk-buruk amat. Dalam 27 penampilan, ia berhasil mengemas 14 gol. Artinya secara rata-rata, pemain asal Kroasia itu mencetak satu gol di setiap dua pertandingan.
Namun, catatan itu sepertinya tak menggoyahkan pendirian Sudirman. Pelatih berusia 52 tahun tersebut lebih memercayakan pos nomor sembilan kepada pemain yang lebih muda seperti Taufik Hidayat maupun Irfan Jauhari.
Sudirman Tak Suka Simic?
Pelatih berusia 52 tahun itu memang terkenal gemar mengorbitkan pemain muda ke dalam skuadnya. Hal ini sudah terlihat sebelumnya saat Persija merebut juara pramusim Piala Menpora 2021 dengan banyak wajah baru.
Tetapi keputusannya yang paling disoroti kala itu yakni mencadangkan Marko Simic pada leg pertama final kontra Persib Bandung. Meskipun akhirnya perjudiannya berbuah manis, terlihat sekali ada sentimen negatif yang dialamatkan kepada sang penyerang.
"Saya pikir begini, dalam sebuah tim itu tentunya kita ingin menampilkan susunan yang terbaik," jelasnya beberapa waktu lalu saat ditanyakan alasan mencadangakan Simic.
"Secara teknis maupun non-teknis yang ada di dalam tim pastinya kami yang lebih tahu dari orang luar dan tentunya kami sebelum menurunkan pemain kami membahas masalah teknisnya," sambungnya tanpa menjelaskan alasan sebenarnya.
Beto Siap Merebut Kembali Takhtanya
Di awal musim ini, sejatinya Beto masih memuncaki daftar topskor sepanjang masa Liga 1. Torehan 54 golnya berjarak tujuh gol dari Simic yang memang menguntit di posisi kedua.
Tetapi keputusan Beto bermain di kasta kedua pada putaran pertama lalu, membuat catatannya terlampaui. Simic berhasil mengakuisisi takhtanya saat Beto masih berjibaku membantu Persis Solo promosi ke kasta tertinggi.
Melihat situasi yang berkembang saat ini, Beto bisa merebut kembali singgasananya dari tangan Simic. Syaratnya, pemain naturalisasi asal Brasil ini harus mencetak gol ke gawang Andritany Ardhiyasa yang baru sekali kebobolan olehnya dalam lima tahun terakhir.