Cerita Striker Persebaya Arsenio Valpoort Idolakan Ronaldo, tapi Bukan yang di MU

oleh Aditya Wany diperbarui 17 Mar 2022, 18:30 WIB
Penggawa baru Persebaya Surabaya, Arsenio Valpoort. (Dok Persebaya)

Bola.com, Denpasar - Striker Persebaya Surabaya, Arsenio Valpoort, membagikan cerita soal pesepak bola idolanya. Pemain asal Belanda itu rupanya mengidolakan Ronaldo, tapi bukan Cristiano Ronaldo yang kini membela Manchester United.

Sebelum pemain berjulukan CR7 itu eksis, dunia sudah melihat sosok Ronaldo asal Brasil yang merupakan striker luar biasa. Pemilik lengkap Ronaldo Luiz Nazario de Lima itu mampu memukau penikmat sepak bola dunia di era 1990-an hingga 2000-an.

Advertisement

“Pemain sepak bola favorit saya adalah pemain yang membuat saya jatuh cinta pada sepak bola. Dia adalah Ronaldo yang asli, R9, dari Brasil,” ungkap Arsenio Valpoort dalam kanal YouTube Official Persebaya.

“Alasannya, saat saya masih muda, saya menontonnya di TV dan saya melihatnya mencetak gol yang luar biasa, khususnya di Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan. Saat itu dia mencetak dua gol di final. Sejak itu dia menjadi idola saya,” imbuhnya.

Valpoort masih berusia 10 tahun saat Piala Dunia 2002 digelar. Tapi, bagi warga Belanda, edisi tersebut jadi yang kelam. Sebab, Timnas Belanda tidak lolos ke putaran final Piala Dunia pertama yang digelar di Asia tersebut.

Sedangkan Brasil dihuni oleh para pemain terbaik dunia pada era tersebut. Sebut saja Cafu, Lucio, Roberto Carlos, Rivaldo, Ronaldinho, Gilberto Silva, Juninho, dan tentu saja Ronaldo. Mereka berada di bawah arahan pelatih Luiz Felipe Scolari.

2 dari 4 halaman

Nomor Identik

9. Ronaldo da Lima - Penyerang terbaik yang tercatat dalam sejarah sepak bola dunia. Kemampuan yang ia miliki baik teknik individu dan ketajaman membuat para bek kelas dunia memberi hormat kepada Ronaldo. (AFP/Paul Barker)

Status Brasil sebagai kolektor empat gelar juara Piala Dunia juga semakin menguatkan kans meraih trofi Jules Rimet edisi 2002. Hasilnya pun sudah sesuai dugaan. Brasil memenangi trofi kelimanya.

Di Piala Dunia 2002, mereka berhadapan dengan Jerman yang juga memiliki skuat mentereng dalam partai final. Brasil unggul 2-0 dengan semua gol yang dicetak oleh Ronaldo dalam pertandingan puncak.

Hebatnya, tim asal Negeri Samba itu mampu menyapu bersih tujuh pertandingan dengan kemenangan sejak fase grup hingga partai final. Ronaldo kemudian keluar sebagai bintang dan meraih gelar top scorer berkat delapan gol yang dicetaknya.

Jauh sebelum Piala Dunia 2002, nama Ronaldo sudah menjadi perbincangan saat berkarier bersama Barcelona dan Inter Milan. Dia bahkan memenangi Ballon d’Or 1997 saat masih berusia 21 tahun.

Salah satu ciri khasnya adalah kepala gundul dengan menyisakan sedikit rambut di bagian depan. Dia juga identik dengan nomor punggung 9 sembilan, baik saat membela Timnas Brasil maupun klub.

3 dari 4 halaman

Kenapa Tak Pakai Nomor yang Sama dengan Ronaldo?

Persebaya kembali unggul 2-1 melalui sundulan Arsenio Valpoort pada menit ke-61 dan bertahan hingga menit ke-90. Di masa injury time, kemenangan Persebaya sirna. Persela menyamakan skor 2-2 melalui Selwan Al-Jaberi dan bertahan hingga laga usai. (Bola.com/Maheswara Putra)

Tapi, Arsenio Valpoort memilih nomor punggung yang berbeda dengan bergabung Persebaya. Dia tidak bisa menggunakan nomor 9 yang sudah menjadi milik Samsul Arif sejak awal musim.

“Saya memilih nomor 92 karena saya sekarang berusia 29 tahun. Dan, itu juga tahun kelahiran saya (1992). Jadi, itulah kenapa saya memilih nomor tersebut,” ucap Arsenio Valpoort.

Selain nomor punggung, nasib Ronaldo dan Valpoort juga berbeda. Ronaldo mampu menembus kompetisi terbaik dunia dan meraih banyak prestasi gemilang. Sedangkan Valpoort kini berkarier di Indonesia.

Untuk urusan gol juga punya selisih yang jauh. Di Persebaya saja, Valpoort hanya mampu membukukan sebiji gol dari total 11 penampilan di BRI Liga 1 2021/2022.

4 dari 4 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Berita Terkait