Pesan Marquez dan Espargaro untuk Pembalap Indonesia

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 17 Mar 2022, 22:15 WIB
Pembalap binaan Astra Honda, Aan Riswanto dan Reykat Yusuf Fadillah. (Ist)

Bola.com, Jakarta - Menjelang agenda balap MotoGP Mandalika, dua pembalap dunia dari Repsol Honda Team MotoGP, Marc Marquez dan Pol Espargaro menyapa konsumen dan sejumlah komunitas sepeda motor Honda di Indonesia, Kamis (17/3/2022). Pesan penting pun dibagikan kedua pembalap asal Spanyol itu untuk pembalap muda Indonesia.

Dalam kegiatan Virtual Meet & Greet yang diselenggarakan PT Astra Honda Motor (AHM) menyambut MotoGP Mandalika tersebut, turut dihadiri empat pembalap Indonesia binaan AHM yang tahun ini turun di ajang Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) 2022. Mereka adalah Vega Ega Pratama, Reykat Yusuf Fadillah, Aan Riswanto, dan Muhammad Diandra Mahardika.

Advertisement

Marquez menyampaikan pesan kepada para pembalap belia binaan AHM, bahwa Indonesia tidak pernah kehabisan bakat balap terbaik, seperti Mario Suryo Aji yang pernah dibina AHM dan tahun ini tampil di Moto3. Banyaknya pembalap muda dari Indonesia dan terbukanya kesempatan yang diberikan kepada mereka, menurut pemegang titel 8 kali juara dunia itu menjadi hal yang sangat penting.

"Kesempatan yang diberikan Astra Honda untuk pembalap muda Indonesia sangatlah penting. Ini menjadi kesempatan yang baik. Nikmati masa-masa ini, ambil kesempatan untuk tampil di ajang yang dilalui dengan baik, dan letakkan ambisi untuk tampil di kejuaraan dunia," kata Marc.

Setali tiga uang, Pol yang tampil menawan pada seri pertama MotoGP di Qatar beberapa waktu lalu di atas Honda RC213-V juga memberikan motivasi serupa untuk para pembalap Indonesia. Pol berharap suatu saat nanti, terdapat pembalap Indonesia yang tampil di MotoGP.

"Pada usia belia dan sudah dapat kesempatan mengikuti kejuaraan bergengsi, memang banyak hal yang akan menjadi tekanan. Terpenting adalah menikmati setiap balapan dan apa yang sedang mereka lakukan, manfaatkan kesempatan sebaik-baiknya,” kata Pol Espargaro

 

2 dari 2 halaman

Tantangan dan Mimpi Pembalap Indonesia

Pembalap binaan Astra Honda, Veda Ega Pratama. (Ist)

Kesempatan membalap satu sirkuit bersama pembalap dunia tentu menjadi kesempatan langka untuk para rider belia binaan AHM. Hal tersebut diutarakan Aan Riswanto, salah satu pembalap yang akan tampil di IATC 2022 dalam Meet & Greet bersama Marc Marquez dan Pol Espargaro.

”Senang sekali mendapat kesempatan membalap di satu ajang balap bersama para pembalap dunia. Tapi yang paling penting, saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya siap mengambil pembelajaran positif agar bisa meraih mimpi menjadi pembalap seperti mereka (Pol dan Marc),” ucap Aan, yang tahun ini menginjak usia 16 tahun.

Sebagai lulusan Astra Honda Racing School, keempat pembalap ATC dari Indonesia ini siap mengambil banyak pelajaran di setiap race IATC 2022. Pengetahuan balap pada AHRS dan pengalaman di lintasan, akan terus dikembangkan. ”Terutama strategi handling motor prototipe. Semua akan saya serap untuk mengembangkan kemampuan terbaik,” sahut Reykat.

Tentu, membalap di depan publik sendiri menjadi tantangan cukup berat. Namun, para pembalap muda ini punya tekad kuat menaklukkan semua tantangan tersebut, seperti yang dikatakan Veda Ega Pratama, peraih podium ketiga race kedua seri pertama IATC di Qatar.

”Buat saya, tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga fokus dan konsentrasi untuk bisa membalap dengan baik, tidak melakukan kesalahan, dan terus memberikan kemampuan terbaik,” ucap Veda, pembalap asal Gunung Kidul, Yogyakarta itu.

Satu lagi pembalap binaan AHM di IATC, Muhammad Diandra Mahardika, dalam kesempatan Meet & Greet bersama Marc Marquez dan Pol Espargaro, mengaku bangga bisa membalap dalam satu event bersama pembalap MotoGP. ”Sangat luar biasa membalap di sirkuit kebanggan Indonesia, bareng pembalap MotoGP. Sebuah kesempatan yang tidak semua pembalap dapatkan. Saya akan manfaatkan dengan baik kesempatan ini,” katanya.

Meet and Greet bersama pembalap Repsol Honda Team dan pembalap lokal binaan AHM ini dihadiri sekitar 500 peserta. Mereka datang dari konsumen dan komunitas seluruh Indonesia yang dipilih berdasarkan berbagai aktivitas yang mereka lakukan sebelumnya.

Berita Terkait