Bola.com, Denpasar - Bek asing Persebaya Surabaya, Alie Sesay, merupakan pilar penting timnya di BRI Liga 1. Dia hampir tak tergantikan untuk mengisi posisi bek tengah di jantung pertahanan Bajul Ijo.
Total, pemain berpaspor Sierra Leone itu telah membukukan sebanyak 24 penampilan dari total 31 laga yang sudah dilakoni Persebaya. Dia absen tujuh kali absen karena beberapa hal, satu di antaranya harus membela Timnas Sierra Leone.
Dengan pengalamannya di Indonesia, Alie Sesay berbagi cerita soal striker yang sulit dihadapinya sepanjang kariernya. Maklum saja, BRI Liga 1 menjadi ajang pembuktian ketajaman para striker dalam mencetak gol.
Di antaranya adalah Ilija Spasojevic, Youssef Ezzejjari, Carlos Fortes, Ciro Alves, Marko Simic, dll. Lantas, siapa di antara para penyerang di BRI Liga 1 yang menyulitkan Alie Sesay dalam mengawal lini belakang Persebaya?
“Saya tidak yakin. Saya pikir semua striker punya kualitas. Saya pikir para striker itu punya kualitasnya di Liga 1. Tapi, saya tidak merasa ada satu striker yang spesial. Semuanya berkualitas,” kata Alie Sesay dalam kanal YouTube Official Persebaya Surabaya.
Merata
Pernyataan Alie Sesay itu bisa dimaklumi. Ketajaman para penyerang BRI Liga 1 memang merata. Tengok saja nama-nama mereka dalam daftar pencetak gol yang tidak berselisih jauh satu sama lain.
Ilija Spasojevic misalnya, striker Bali United yang sudah mencetak 21 gol dan menjadi top scorer sementara. Dia gagal membobol gawang Persebaya saat berjumpa pada 5 Januari 2022. Di laga itu, Bali United bahkan kalah 1-3.
Menariknya, Persebaya membukukan 12 clean sheet atau nirbobol sepanjang musim ini dan semuanya terjadi saat Alie Sesay bertanding. Artinya, setengah dari total penampilannya membuat gawang Persebaya tidak kebobolan.
Bukan hal yang mengherankan bila Alie Sesay mampu diandalkan di jantung pertahanan Persebaya. Dia merupakan stoper dilengkapi dengan kemampuan yang bagus dalam intersep, sapuan, memotong umpan, hingga duel udara.
Alie Sesay adalah pemain kelahiran London, Inggris, dan tercatat sebagai jebolan Leicester City dengan menghabiskan karier juniornya di klub tersebut. Itu dilakoninya bersama tim U-18 dan U-23 dalam kompetisi kelompok usia.
Sayang, dia tidak menjadi bagian integral skuat Leicester City arahan Claudio Ranieri saat menjuarai Liga Primer Inggris 2015-2016. Saat itu, Alie Sesay masih bermain untuk tim kelompok usia.
Perdana di Indonesia
Setelah itu, Alie Sesay tercatat pernah melanglang buana ke negara Eropa lainnya, mulai Yunani, Bulgaria hingga Azerbaijan. Di level internasional, dia membela Timnas Sierra Leone dan telah mencatatkan delapan kali penampilan.
Dengan pengalamannya berkarier di berbagai negara, pemain bernomor punggung 4 itu bisa berbagi dengan rekan-rekannya. Dia mampu bermain apik saat berganti rekan duet di jantung pertahanan, baik Arif Satria maupun Rizky Ridho.
Dua bek lokal Persebaya ini mampu tampil solid di barisan pertahanan meski masih berusia muda. Dari keduanya, siapakah yang paling membuat Alie Sesay nyaman untuk bermain bersama di posisi bek tengah?
“Saya tak punya preferensi, semuanya bagus. Setiap orang bagus dan punya kualitas individu masing-masing. Pemain yang paling sering bermain dengan saya adalah Arif,” ucapnya.
“Kami punya pemahaman yang baik karena sering bermain bersama. Kami punya chemistry yang bagus. Tapi, semua pemain belakang memiliki kualitas yang bagus juga,” tutur stoper berpostur 185 cm itu.
Sayang, Persebaya sudah kehilangan peluang juara BRI Liga 1. Tim Bajul Ijo kini menduduki peringkat keempat klasemen sementara dengan 59 poin. Persaingan juara kini hanya jadi milik Bali United dan Persib.