BRI Liga 1: Pemain Persib Terintimidasi saat Kontra Persebaya, Robert Alberts Soroti Kinerja Wasit Fariq Hitaba

oleh Muhammad Faqih diperbarui 20 Mar 2022, 18:45 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts terlibat keributan dengan COO Bhayangkara FC, Sumardji di Stadion dr. H. Moch. Soebroto, Magelang, Sabtu (16/10/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi).

Bola.com, Gianyar - Persib Bandung bermain imbang 1-1 saat bersua Persebaya Surabaya dalam lanjutan BRI Liga 1 2021/2022. Duel kedua tim digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Sabtu (19/3/2022) malam WIB.

Gol Persib Bandung disumbangkan David Da Silva menit ke 25 setelah mendapat umpan dari Frets Butuan di sisi kanan pertahanan Bajul Ijo. Sementara itu, gol Persebaya dicetak Ricky Kambuaya menit 78.

Advertisement

Dengan hasil ini, peluang Persib menuju juara sangat berat. Persib gagal menempel ketat Bali United yang kini berada di puncak klasemen sementara BRI Liga 1.

Dalam laga kali ini, juru taktik Persib Bandung, Robert Alberts menyoroti kinerja wasit Fariq Hitaba. Menurutnya, sang wasit sangat mudah memberikan kartu terhadap Skuad Maung Bandung.

Tercatat ada enam kartu kuning dan satu kartu merah yang dikeluarkan wasit untuk para pemain Persib. Bahkan, pelatih Robert Alberts pun diganjar kartu kuning pada babak kedua.

"Saya cukup terkejut saat mengetahui wasit bertugas sama sama dengan beberapa laga ke belakang (lawan Persija), yang mana kami mendapat enam kartu kuning. Selama saya terlibat di sepakbola profesional selama sekitar 40 tahun, sulit untuk memahami ini,"ujar Robert usai laga.

 

 

2 dari 4 halaman

Khawatir

Hasil ini membuat Persebaya naik ke peringkat ketiga dengan 60 poin. Sementara Persib masih tertahan di posisi runner-up dengan 67 poin. Kans mereka untuk meraih juara menipis karena kini berjarak dua poin dengan Bali United yang masih menyisakan tiga pertandingan. (Dok. Persib)

Pelatih berusia 67 tahun ini mengaku sempat khawatir dengan kepemimpinan wasit Fariq Hitaba. Makanya, dia meminta anak asuhnya agar lebih berhati-hati dalam bermain.

"Saya sudah merasa khawatir sejak sebelum laga ini dimulai dan berkata kepada pemain, lalu ketakutan saya menjadi kenyataan. Karena di 45 menit pertama kami sudah mendapat tiga kartu kuning ditambah satu kartu kuning kepada saya," katanya.

Robert juga bertanya-tanya mengenai kartu kuning yang didapatnya. Padahal, saat berada di pinggir lapangan dia merasa tidak melakukan pelanggaran.

"Yaya (Sunarya) juga berkata kepada saya, ketika dia bertanya kenapa dikartu kuning, dia tidak menjawab apa-apa. Padahal saya tidak berteriak apapun kepada wasit, saya hanya berteriak sebagai bentuk rasa frustasi karena pemain kami dikartu kuning," jelas pelatih asal Belanda ini.

"Jadi itu caranya memimpin pertandingan dan pemain kami merasa terintimidasi karena ada delapan pemain yang terancam akumulasi kartu jika mendapat satu kartu kuning lagi," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Kontroversial

Menjelang bubaran, kedua tim sama-sama meningkatkan intensitas serangan dan melepas banyak tembakan demi memetik tiga poin. Wasit Fariq Hitaba meniup peluit panjang dengan skor akhir sama kuat 1-1. (Dok. Persib)

Eks pelatih PSM Makassar ini justru heran dengan keputusan wasit yang menganggap David Da Silva berada dalam posisi offside. Padahal, dalam tayangan ulang, bola yang mengarah ke David hasil dari sapuan pemain Bajul Ijo.

"Sejak kapan saat ada pemain lawan melakukan back pass lalu dianggap sebagai offside. Kami mendapat peluang mencetak gol saat pemain Persebaya melakukan back pass dan sangat jelas, semua bisa melihat itu jelas-jelas back pass," terangnya.

"Tapi wasit mengganggap bahwa itu adalah offside dan itu kesalahan besar oleh wasit di pertandingan ini, tapi dia hanya berjalan berlalu begitu saja, sedangkan kami kehilangan poin," ungkap Robert.

4 dari 4 halaman

Tengok Posisi Persib Saat Ini

Berita Terkait