Bola.com, Jakarta - Kekalahan telak Persela Lamongan dari Bhayangkara FC dalam lanjutan BRI Liga 1 2021/22 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (20/3/2022) malam, membuat suporter meradang.
Mereka ngeluruk Pendopo Lokatantra yang sekaligus merupakan rumah dinas Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Minggu (20/3/2022) malam. Tak hanya itu, sekretariat Persela Lamongan dan beberapa fasilitas umum juga ikut dirusak.
Kekecewaan mereka bukan tanpa alasan. Sepanjang musim ini, permainan Moch. Zaenuri dkk jauh dari kata memuaskan. Bahkan, mereka mengukir sejarah dengan tak pernah menang dalam 23 laga terakhir.
Catatan itu menunjukkan ketidakpantasan Persela untuk tetap berada di kasta tertinggi. Klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu pun telah dipastikan terdegradasi sebelumnya karena tak mampu mengejar Barito Putera yang berada di zona aman.
Apalagi hingga selepas pertandingan tersebut, tak ada satupun permintaan maaf yang keluar dari pihak manajemen. Mereka pun akhirnya melakukan aksi untuk meminta penjelasan terkait situasi di internal Persela Lamongan saat ini.
Permintaan Maaf dari Eks Manajer Persela
Setelah massa sedikit tenang, barulah perwakilan manajemen muncul di tengah-tengah mereka. Uniknya, Edy Yunan Achmadi yang sudah mundur sebagai manajer Persela Lamongan pada pertengahan musim lalu, justru yang menemui suporter.
Ditemani Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indryana dan Dandim 0812 Lamongan, Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf, mediasi akhirnya dilakukan di depan pendopo. Pada kesempatan itu, Yunan akhirnya meminta maaf atas hasil buruk yang diderita.
“Saya mewakili manajemen Persela menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan suporter Lamongan dimana pun berada. Kita sudah berupaya sekuat mungkin dengan cara apapun. Tetapi yang ada di lapangan berbeda, dan tidak bisa terwujud seperti harapan kita,” jelas Yunan.
Minta Dukungan Suporter di Liga 2
Meskipun bukan terbilang klub besar, Persela memiliki suporter yang cukup fanatik. LA Mania dan Curva Boys selalu mendukung dimanapun Persela bertanding, terutama saat bermain di markasnya, Stadion Surajaya.
Yunan berharap dalam situasi pelik seperti sekarang, mereka tetap memberikan dukungan kepada Persela. Tanpa mereka, keinginan untuk bisa lekas kembali ke Liga 1 bakal terasa berat.
"Kami tidak bisa berbuat apapun tanpa bantuan semua pihak. Sekali lagi kami mohon maaf tidak bisa maksimal. Ke depan, mari kita bersama-sama bergandeng tangan agar Persela bangkit dan bisa naik ke Liga1 lagi," harapnya kepada suporter.
Baca Juga
Pemain Legendaris Timnas Indonesia yang Pernah Lawan Jepang Beri Komentar Heroik untuk Jay Idzes Dkk: Ayo! Kalian Bisa!
Pengamat: Cara Main Arab Saudi Tahan Australia Bisa Ditiru, Kesempatan Timnas Indonesia Merangsek ke Atas
Nostalgia Timnas Indonesia Menang 7-0 atas Jepang pada 1968: Era di Mana Merah Putih Disegani Semua Lawan