Bola.com, Denpasar - Satu kaki Bali United sudah di podium juara. Tim berjulukan Serdadu Tridatu itu tinggal membutuhkan sebiji poin lagi untuk mempertahankan gelar Liga 1.
Bali United adalah juara bertahan Liga 1 yang diraih pada 2019. Akibat pandemi COVID-19, kompetisi vakum selama semusim dan kembali dimulai pada 2021/2022.
Bali United makin paten di puncak klasemen sementara BRI Liga 1. Tim Serdadu Tridatu menorehkan 72 poin dari 32 partai, unggul lima angka atas pesaing terdekatnya, Persib Bandung.
Terbaru, Bali United mampu mengalahkan Madura United 2-0 pada pekan ke-32 BRI Liga 1 pada 21 Maret 2022, dan memanfaatkan kegagalan Persib mengalahkan Persebaya Surabaya dua hari sebelumnya.
Bali United pun bisa back to back juara Liga 1 dalam pekan ke-33 ketika melawan Persebaya Surabaya. Apapun hasil dari partai Persib kontra Persik Kediri, Serdadu Tridatu hanya perlu meraih satu angka.
Bisa Juara karena Aturan Head to Head
Jika Bali United diimbangi Persebaya dan Persib mengalahkan Persik, selisih kedua tim menjadi tiga poin di sisa satu partai. Namun, Serdadu Tridatu berhak keluar sebagai juara berkat aturan head to head.
Pada Regulasi BRI Liga 1 2021/2022 Pasal ke-9 tentang Sistem Kompetisi poin 4 a, tertulis bahwa head to head pertama yang dipakai jika angka kedua klub sama adalah jumlah poin dari pertemuan kedua tim.
Sejauh ini, Bali United unggul head to head atas Persib. Serdadu Tridatu bermain imbang 2-2 dalam pertemuan pertama pada 18 September 2021 dan menang 1-0 dalam leg kedua pada 13 Januari 2022.
Teco Enggan Jemawa
Sekalipun Bali United kalah dan Persib menang pada pekan ke-34, Serdadu Tridatu tetap menjadi juara meski poin kedua tim sama lantaran faktor rekor pertemuan.
"Ini belum selesai. Kami harus respek terhadap lawan, masih ada Persebaya. Dulu saya kerja di sana dan tahu benar Kota Surabaya. Saya tahu bagaimana karakter permainan Persebaya. Mereka punya kualitas dan kami harus respek terhadap mereka," ujar pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco.
"Kami perlu kerja keras untuk dapat hasil positif. Setelah itu baru kami bisa menikmatinya. Sebelum ini selesai, kami tidak boleh euforia berlebihan," jelas mantan asisten pelatih Persebaya itu.
Baca Juga