Bola.com, Gianyar - PSS Sleman bakal menjalani partai hidup dan mati dalam dua laga tersisa BRI Liga 1 2021/2022. Mereka terancam terdegradasi apabila gagal memaksimalkan kesempatan.
Termasuk laga paling dekat bagi PSS Sleman adalah meladeni Persela Lamongan untuk laga ke-33 BRI Liga 1 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (24/3/2022) sore WIB.
Tim berjulukan Elang Jawa wajib menang untuk membuka pintu lebar bisa bertahan di kasta tertinggi. PSS membutuhkan minimal empat poin di dua laga tersisa untuk memastikan tidak turun kasta.
Pasukan I Putu Gede masih berkutat di peringkat 14 klasemen sementara dengan perolehan 33 poin, selisih 1 poin dengan Barito Putera yang berada di peringkat 15 dan hanya berjarak 3 poin dengan Persipura Jayapura di peringkat 16.
Untuk mewujudkan target bertahan, PSS Sleman minimal meraih kemenangan atas Persela. Apalagi calon lawan yang akan dihadapinya sudah pasti terdegradasi ke Liga 2.
All Out
Jika berhasil meraih poin penuh atas Persela, pekerjaan PSS untuk laga terakhir melawan Persija Jakarta sedikit mudah. Karena hanya membutuhkan hasil seri saja.
Kendati demikian, pelatih PSS Sleman, I Putu Gede mengingatkan skuadnya untuk tampil habis-habisan. Hal tersebut menjadi satu-satunya sara untuk bisa meraih tiga poin dan selamat dari lubang degradasi.
"Kita pastikan untuk laga besok meraih 3 poin. Kita juga sudah persiapkan dengan baik laga melawan Persela besok. Kita pastinya akan mewaspadai motivasi mereka menang untuk suporternya, karena Persela akan tampil tanpa beban pada laga besok," terang I Putu Gede, Rabu (23/3/2022).
"Mudah-mudahan ada satu celah atau kelemahan dari mereka yang bisa dimanfaatkan oleh pemain kami. Kami juga tidak perlu memikirkan bagaimana Persela nanti, tapi fokus saja dengan diri sendiri, karena pasti akan lebih berat," lanjut dia.
Faktor Mental
PSS mendapat rangkaian hasil buruk dalam beberapa laga terakhir di BRI Liga 1. Tim pujaan Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania kerap kecolongan setelah unggul, hingga akhirnya menelan kekalahan.
Menurut sang pelatih, hal itu terjadi lantaran persoalan mental pemain dengan belum adanya kepercayaan antar pemain. Tentu hal itu menjadi bahan evaluasi bagi para pemainnya supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama.
"Pertandingan nanti, apapun yang terjadi pemain harus siap dengan situasi. Saat pertandingan lawan Persipura yang orang saja tidak menyangka situasi itu terulang seperti laga lawan Persikabo. Saya pikir semua pemain sudah siap, segala kemungkinan bisa saja terjadi dan harus kita lewati bersama," tegas mantan pemain Timnas Indonesia itu.