Bola.com, Makassar - Layaknya pesepak bola asal Tulehu, Ambon, Hasim Kipuw menghabiskan karier profesionalnya di luar kampung halaman.
Pria kelahiran 9 Mei 1988 ini sudah merantau selepas menimba ilmu sepak bola di PPLP Maluku. Ia kemudian tercatat sebagai bagian dari Persija Jakarta dari level junior sampai senior.
"Saya lima tahun di Persija sebelum memperkuat Arema Cronus," ungkap Hasim dalam channel youtube Tiento Indonesia.
Selain Persija dan Arema, Hasim juga pernah berkostum Bhayangkara FC dan Bali United. Dari klub terakhir, ia kemudian menerima tawaran dari manajemen PSM Makassar pada akhir 2018.
Di klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan ini, Hasim mendapatkan momen manis dan pahit di level klub. Momen berkesan Hasim adalah ketika menjadi bagian dari skuad Juku Eja meraih trofi juara Piala Indonesia 2018/2019.
Bagi Hasim, sukses bersama PSM di Piala Indonesia adalah gelar tertinggi yang pernah diraihnya di level klub. Sebelumnya, ia menjadi bagian dari keberhasilan Arema juara Piala Menpora 2013 dan Inter Island 2015.
"Senang dan bangga rasanya melihat warga Makassar yang antusias menyambut pawai keliling kota bersama trofi juara Piala Indonesia. Apalagi PSM terakhir juara pada Liga Indonesia 1999/2000," kenang Hasim.
Sebaliknya, Hasim juga pernah mengalami momen berat di PSM ketika mengalami cedera lutut parah pada awal 2019. Saat itu, Hasim harus istirahat hampir empat bulan untuk memulihkan cederanya itu.
"Saya sempat berpikir meninggalkan PSM bila sembuh. Alhamdulillah, saya berhasil melewati masa sulit dan bertahan di PSM sampai sekarang," papar Hasim Kipuw.
Pesan Buat Pemain Muda
Sebagai pesepak bola profesional, karier Hasim sebagai pesepak bola terbilang berwarna. Selain berkiprah level klub, Hasim juga tercatat pernah berkostum tim nasional Indonesia.
Prestasi terbaiknya adalah membawa Timnas Indonesia U-23 meraih medali perak cabang sepakbola SEA Games 2011. Totalitasnya saat beraksi di lapangan membuat Hasim termasuk pemain yang tak sulit mendapatkan klub.
Terkait hal ini, Hasim mengaku mengutamakan attitude yang baik. Karena menurutnya, skill tinggi yang dimiliki oleh seorang pemain akan percuma kalau kalau tak punya sikap yang baik.
"Itu prinsip yang saya junjung tinggi. Apalagi saya adalah seorang perantau," ungkap Hasim seraya berpesan agar para juniornya juga memiliki sikap yang sama.
Persaingan Musim Depan
PSM saat ini masih berkutat di papan bawah BRI Liga 1 dan belum aman dari ancaman degradasi. Tapi, Hasim tetap optimitis skuad Juku Eja bisa bertahan untuk bersaing musim depan.
Menurut Hasim, persaingan Liga 1 akan lebih ketat dengan kehadiran tiga tim promosi yakni Persis Solo, RANS Cilegon United dan Dewa United.
Dukungan manajemen dan finansial yang kuat jadi acuan Hasim.
"Dengan dana yang besar, mereka bisa menggaet pemain bintang. Ketiganya tentu tak ingin sekadar numpang lewat di Liga 1," pungkas Hasim.