Bola.com, Gianyar - Pelatih interim Persela Lamongan, Ragil Sudirman, kecewa berat melihat timnya kalah di pekan ke-33 BRI Liga 1 2021/2022. Mereka takluk 2-3 dari PSS Sleman di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (24/3/2022).
Pertandingan ini berlangsung sengit karena kedua tim saling berbalas gol. Persela Lamongan unggul dulu, tapi kemudian dibalik oleh PSS. Laskar Joko Tingkir sempat menyamakan kedudukan, tapi PSS berhasil mencetak gol kepastian kemenangan.
Tiga gol PSS Sleman dicetak Kim Kurniawan (31’), Mario Maslac (39’), dan Dave Mustaine (62’). Sedangkan dua gol Persela disumbang oleh Gian Zola (28’) dan Jose Wilkson (54’).
“Pertandingan malam ini tadi sangat bagus sebetulnya. PSS Sleman bagus, Persela juga bagus. Cuma saya sangat kecewa sekali keputusan wasit. Kami berupaya setiap hari latihan dan memperbaiki, tapi kinerja wasit tidak bagus. Itu kami yang sangat kecewa,” kata Ragil.
Pernyataan Ragil Sudirman itu bisa jadi merujuk pada keputusan wasit Faulur Rosy yang memberikan dua hadiah penalti kepada PSS Sleman. Masing-masing melahirkan dua gol dari titik putih lewat eksekusi Kim Kurniawan dan Dave Mustaine.
Kontroversial
Dua penalti itu mendapat protes keras dari para pemain Persela. Pertama, Nerius Alom dianggap menjatuhkan Ramdani Lestaluhu. Tayangan ulang memperlihatkan bahwa benturan kedua pemain tidak terlalu kentara.
Kedua, Ahmad Wahyudi dianggap melanggar Riki Dwi Saputro. Tayangan ulang memperlihatkan bahwa ada upaya perebutan bola yang kemudian membuat Wahyudi menyenggol bahu Riki yang kemudian terjatuh.
Menariknya, dua penalti ini selalu lahir setelah Persela mencetak gol. Pertama terjadi hanya beberapa detik seusai gol Gian Zola. Kedua tercipta sesudah Persela menyamakan kedudukan 2-2 berkat gol Jose Wilkson.
“Saya sebagai pemain sangat apresiasi dengan perjuangan teman-teman tadi. Kami sudah maksimal dan sudah membuat dua gol. Konsentrasi kami pecah karena penalti. Tapi mau bagaimana lagi, sudah terjadi dan tidak mungkin diulang,” ucap Gian Zola.
Semakin Terpuruk
Hasil ini memang tak berdampak apapun buat Persela yang sudah dipastikan terdegradasi. Laskar Joko Tingkir masih berada di peringkat ke-17 alias zona degradasi dengan raihan 21 poin dari 33 laga.
Tapi, kekalahan ini membuat Persela memperpanjang rekor buruk di BRI Liga 1. Mereka kini sudah melewati 24 pertandingan terakhir tanpa kemenangan secara berturut-turut.