Bola.com, Jakarta - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, sudah memastikan langkah ke perempat final Swiss Open 2022. Dia akan menantang Perancis, Toma Junior Popov, pada babak 8 besar, Jumat (25/3/2022).
Jonatan Christie yang sukses menghentikan perlawanan pebulutangkis Malaysia, Ng Tze Yong, lewat pertarungan rubber game 18-21, 21-13, 21-12 pada babak kedua, Kamis (24/3/2022). Dia ingin melangkah sejauh mungkin, sehingga tak akan mengendurkan kewaspadaan menghadapi perempat final.
Menghadapi Toma Junior Popov, Jojo mengaku akan mewaspadai potensi serangan lawannya itu. Di atas kertas, dia lebih difavortkan bisa mengatasi pemain Prancis itu.
"Setelah pertandingan mau recovery dulu karena bertanding lumayan lama durasinya. Makan dan istirahat yang cukup," tutur Jojo setelah laga babak kedua, seperti dikutip dari rilis PBSI
"Lawan besok serangannya bagus. Jadi saya mau persiapan bagaimana meredam kekuatannya itu," ungkap Jonatan Christie.
Persaingan di sektor tunggal putra turnamen berhadiah total 180.000 dollar AS dipastikan makin ramai setelah unggulan pertama, Viktor Axelsen asal Denmark, menyatakan mundur. Jonatan Christie tak menampik kans untuk menjadi juara terbuka, tapi ia pantang lengah karena sisa lawan-lawannya punya kualitas yang sama.
Coba Lebih Fokus
Sebelumnta, pada laga babak kedua, Jojo, sapaan akrab Jonatan, tampil mendominasi sejak awal laga atas Ng Tze Yong. Di gim pertama dia mampu unggul 10-3, 15-12, dan 17-15 terlebih dahulu, sebelum lawan membalikkan keadaan dan menang 18-21.
"Hari ini permainan saya sudah benar dan bagus, terus berinisiatif untuk menyerang," ujar Jojo setelah pertandingan.
"Tapi saat sudah unggul lumayan jauh tadi, bukan kendur sih tapi lebih tidak bisa kontrol bola depannya. Lebih banyak angkat bola. Jadi dia nyaman melakukan serangan," sambungnya.
Di gim kedua dan ketiga, Jojo mampu bangkit dan mengontrol penuh jalannya laga.
"Setelah lepas gim pertama, saya tidak mau terlalu dipikirkan, coba untuk siap lagi di gim berikutnya," kata peraih medali emas Asian Games 2018 itu.
"Di gim kedua dan ketiga saya lebih fokus ke bola depannya untuk tidak banyak mati dan angkat bola. Dan tetap inisiatif untuk mencari serangan," katanya lagi.