BRI Liga 1: Jelang Laga Penentuan Juara, Suporter Bali United Terbayang-bayang Musim 2017

oleh Alit Binawan diperbarui 25 Mar 2022, 17:30 WIB
Suporter Bali United menyalakan flare dalam perayaan gelar juara Liga 1 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (22/12/2019).

Bola.com, Denpasar - Bali United akan menjalani pertandingan pentingnya menghadapi Persebaya Surabaya dalam pekan ke-33 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (25/3/2022) malam WIB.

Partai yang menentukan bagi langkah Bali United untuk segera memastikan gelar juara sebelum memasuki pekan terakhir BRI Liga 1. Jangankan menang, hasil imbang kontra Persebaya sudah cukup bagi tim berjulukan Serdadu Tridatu mengamankan trofi.

Advertisement

Namun jika kalah dan Persib Bandung menang menghadapi Persik Kediri, laga hidup mati akan ditentukan saat pekan ke-34. Bali United menghadapi Persik Kediri sedangkan Persib Bandung bersua tim yang masih dalam ancaman degradasi, Barito Putera.

Tentu Bali United dan suporter mereka tidak ingin Yabes Roni Malaifani dkk menentukan gelar di pekan terakhir. Mereka ingin berpesta lebih dini. Situasi yang saat ini terjadi, seperti mengulang memori di Liga 1 edisi 2017.

Saat itu di pekan ke-33, Bali United berhasil menjadi pemuncak klasemen setelah mengkandaskan perlawan PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta. Bali United sudah unggul tiga poin dari Bhayangkara FC dengan meraih 65 poin.

 

 

2 dari 4 halaman

Tahan Euforia

Suporter Bali United memberikan dukungan saat melawan Madura United pada laga Liga 1 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Minggu (22/12). Bali kalah 0-2 dari Madura. (Bola.com/Aditya Wany)

Namun, Bhayangkara menang secara tidak wajar atas Mitra Kukar sehingga poin mereka akhirnya sama. Di pertandingan terakhir, Bhayangkara FC yang meraih gelar juara setelah menang menghadapi Madura United.

Poin mereka pun sama-sama 68 poin. Namun The Guardian yang saat itu diperkuat Ilija Spasojevic, unggul head to head. Praktis ingatan itu membuat suporter Bali United mulai ancang-ancang untuk mengamankan jalan dan perjuangan Bali United.

Mereka tidak ingin ada hal-hal di luar logika yang bisa menjegal langkah skuad asuhan Stefano Cugurra Teco ini untuk meraih gelar juara. ‘Poin gaib’ menjadi kata-kata yang sering diucapkan suporter di media sosial saat ini.

Kembali mengutip pernyataan Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita pada bulan Oktober 2021 saat ada wacana suporter datang ke stadion. Sanksi tegas diwacanakan saat itu. Bukan hanya bagi suporter, tetapi untuk klub itu sendiri. Klub bahkan bisa mendapat pengurangan poin atau sanksi tegas lainnya.

Maka dari itu elemen suporter Bali United bersuara di media sosial. Seruannya sama yaitu untuk menahan pergerakan dan euforia suporter untuk tidak datang ke stadion hingga mengawal mereka sampai ke hotel.

Akun media sosial resmi Bali United pun ikut memberikan imbauan serupa. Misalnya tidak datang ke arema stadion saat pertandingan, tidak berkerumun mengawal bus tim, tidak melakukan konvoi sebelum atau sesudah pertandingan, dan mendukung Bali United dari rumah atau lokasi nobar yang sudah disediakan.

3 dari 4 halaman

Nonton Bareng

Aksi sosial suporter Bali United dalam penggalangan dana membantu bencana alam di Nusa Tenggara Timur. (Bola.com/Maheswara Putra)

Satu di antara pentolan suporter dari Semeton Dewata Buldog, Ketut Subudi memberikan komentar terkait hal ini. Menurutnya tidak ada ajakan atau seruan di elemen suporter untuk datang ke stadion atau melakukan konvoi.

jangan sampai kasus suporter yang memadati Jalan Gunung Agung saat Bali United menang 0-2 menghadapi Madura United pekan lalu terulang kembali.

"Kami di suporter tidak ada wacana dan merencanakan datang ke stadion untuk konvoi dan sebagainya. Mungkin itu spontanitas saja karena euforia yang begitu tinggi setelah pertandingan. Jadinya teman-teman yang lain merapat," jelasnya.

Makanya nonton bareng dilakukan untuk meminimalisir suporter atau ada "penyusup" seperti yang ditakutkan mereka datang ke stadion saat pertandingan nanti malam.

Untuk Semeton Dewata Buldog, nobar dilakukan di dua tempat yaitu di Peguyangan, Denpasar dan Singaraja, Kabupaten Buleleng. Tapi basis suporter Serdadu Tridatu lain juga menggelar nobar.

"Kami menggelar nobar di dua tempat. Di Singaraja, kami nobar dengan North Bali Hooligan agar lebih ramai," ungkapnya.

Nobar lanjutnya, menjadi salah satu cara untuk meredam agar suporter tidak melakukan konvoi yang berlebihan. Tapi melihat kejadian usai menghadapi Madura United pekan lalu, rasanya konvoi sulit dibendung.

North Side Boys 12 (NSB12) dari akun instagramnya mengumumkan ada 12 titik nobar yang tersebar di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Klungkung.

"Kami ingin mendukung Bali United dimanapun kami berada. Kami ingin semuanya berjalan lancar. Nobar sendiri kami lakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku," tutup Ketut Budi.

4 dari 4 halaman

Intip Posisi Bali United Saat Ini

Berita Terkait