3 Alasan Pekan Terakhir BRI Liga 1 2021 / 2022 Tetap Layak Disaksikan Meski Bali United Sudah Jadi Juara: Penentuan Degradasi Seru Banget!

oleh Gatot Susetyo diperbarui 26 Mar 2022, 17:45 WIB
Liga 1 - Ilustrasi BRI Liga 1_18 Logo Peserta Liga (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Bali United telah resmi mengunci titel juara BRI Liga 1 2021/2022 pada pekan ke-33. Laga kasta tertinggi musim ini tinggal menyisakan satu pekan terakhir.

Meski mahkota juara telah jadi milik Serdadu Tridatu, namun partai pamungkas yang digelar pada 29-31 Maret nanti bakal tetap berlangsung sengit.

Advertisement

Bahkan rangkaian duel seru akan jadi tiket terakhir bagi tim-tim yang sedang berjuang dari neraka degradasi episode kali ini.

Ada tiga kontestan, yakni PSS (poin 36), Barito Putera (35), dan Persipura (33) yang harus berebut menyelamatkan diri agar tak menemani Persela dan Persiraja yang lebih dulu turun kasta ke Liga 2 2022 mendatang.

Bola.com mengumpulkan tiga alasan pekan terakhir BRI Liga 1 2021/2022 tetap menarik untuk disaksikan meski Bali United sudah menjadi juara. 

 

2 dari 5 halaman

Rumitnya Head to Head untuk Selamat dari Degradasi

Pemain Persipura merayakan kemenangan 4-2 atas PSS Sleman pada pekan ke-32 BRI Liga 1 2021/2022. Namun, Persipura masih menemui jalan terjal untuk lolos degradasi musim ini. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Hitung-hitungan tiga calon tim yang bakal terdegradasi dari ajang BRI Liga 1 cukup rumit. Namun batas penentuan tim terakhir tereliminasi bisa berpatokan pada perolehan poin maksimal yang diraih Persipura sebanyak 36 angka. Poin ini dengan asumsi Mutiara Hitam berhasil mengalahkan Persita.

Eit, nanti dulu. Jika ketiga tim tersebut sama-sama finis di angka 36, kalkulasinya sangat rumitdan bikin kepala pusing tujuh keliling. Pasalnya, ketiga tim ini saling punya keunggulan secara head to head.

PSS memang kalah head to head dari Persipura (1-1 dan 2-4), namun PSS unggul atas Barito Putera (3-2 dan 1-0). Sementara Barito Putera juga lebih perkasa atas Persipura (1-0 dan 3-0).

Jika masing-masing tim mengemas angka sama 36, maka penentuan degradasi berikutnya memakai sistem produktifitas dan selisih gol. Nah, pusing kan?

Analisa paling mudah, PSS wajib mendapatkan tambahan minimum satu angka lagi saat bentrokan dengan Persija. Poin 37 jadi titik aman bagi tim asuhan I Putu Gede Swisantoso.

Pasalnya, jika mereka seri apalagi kalah dari Persija, dan Persipura menang atas Persita, maka PSS jadi tim terakhir yang terdegradasi.

Bagaimana dengan Barito Putera? Jika ingin lolos degradasi tim asal Banjarmasin, Kalsel ini tak boleh bergantung pada sistem head to head. So, Bayu Pradana dkk. wajib mengalahkan Persib Bandung. Poin 38 akan benar-benar membuat anak didik Rahmad Darmawan nyaman.

 

 

 

 

3 dari 5 halaman

Wakil Terakhir di Level Asia

Evan Dimas, pemain Bhayangkara FC. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Pekan terakhir BRI Liga 1 musim ini selain bakal jadi penghakiman bagi PSS, Barito Putera atau Persipura, juga uji kelayakan bagi Persebaya (poin 63), Arema FC (62), atau Bhayangkara FC (62) untuk mendampingi Bali United dan Persib sebagai duta Indonesia berkiprah di level Asia.

Jika merunut pada konsistensi musim ini, Bhayangkara FC layak untuk tampil di ajang Piala AFC. The Guardians adalah juara paruh musim. Sebelum Bali United menyalip di tikungan dan menjuarai Liga 1. Karena Bali United 'diuntungkan' pergelaran putaran kedua yang tersentral di Pulau Dewata.

Apalagi, hingga artikel ini diunggah di www.bola.com, Bhayangkara FC masih memiliki dua partai sisa melawan Persija dan Persiraja. Tapi pasukan Paul Munster wajib meraih poin absolut atas dua tim tersebut agar finish di urutan ketiga sebagai syarat tampil di Asia.

Persebaya? Bajul Ijo juga masih punya kans unjuk kebolehan melawan wakil-wakil Asia. Syaratnya, Rahmat Irianto dkk. menjegal Borneo FC. Sementara Arema dipermak PSM dan Bhayangkara FC tumbang di dua laga sisa.

Arema FC juga masih bersikeras menyikat tiket terakhir ikut Piala AFC. Namun Singo Edan harus menyingkirkan PSM. Syarat lainnya, Persebaya hanya imbang atau kalah dari Borneo FC. Begitu pula Bhayangkara FC ditundukkan Persija serta Persiraja.

 

 

 

 

4 dari 5 halaman

Saling Kejar di Papan Tengah

Striker Persija Jakarta, Marko Simic (kanan) saling dorong dengan striker Bhayangkara Solo FC, Ezechiel N'Douassel, pada laga Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (31/3/2021). Persija Menang dengan skor 2-1. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Rivalitas mengejar kenyamanan juga akan terjadi di papan tengah. Namun pergolakan di zona medium tak terlalu heboh, seperti perebutan paspor terakhir ke Asia dan tiket pamungkas degradasi.

Otorita ini akan jadi milik Borneo FC, PSIS, Madura United, Persija, dan Persik. Namun di antara kelima tim tersebut, Persik lah paling berambisi menembus posisi sepuluh besar.

Persik akan menantang Bali United. Pertemuan ini bagi Macan Putih cukup menguntungkan, karena Bali United telah menggamit gelar juara Liga 1.

Apalagi Persik telah berjasa 'membantu' Bali United jadi kampiun lebih cepat, setelah anak asuh Javier Roca menjegal Persib 0-0 pada pekan ke-33 lalu.

Ya, siapa tahu, sebagai balas budi Bali United akan ikhlas 'menghibahkan' tiga poin untuk mengamankan posisi Persik di papan medium.

PSIS juga akan melanggengkan hegemoninya, karena mereka hanya menghadapi tim degradasi Persela. Sementara Madura United ditantang Persikabo 1973.

Di antara penghuni papan tengah, Persija masih harus banting tulang menghadapi serbuan PSS yang berjuang menyelamatkan diri dari zona degradasi.

5 dari 5 halaman

Yuk Intip Peta Persaingan di BRI Liga 1

Berita Terkait