Bola.com, Jakarta - Persebaya Surabaya menjadi satu di antara lima tim papan atas yang mampu tampil konsisten di BRI Liga 1 2021/2022. Mereka kini masih menduduki peringkat keempat dengan 63 poin dan berpotensi finis peringkat ketiga klasemen akhir.
Jika menilik perjalanan awal musim ini, Persebaya sebenarnya bertarung di BRI Liga 1 dengan awal yang kurang menjanjikan. Tim berjulukan Bajul Ijo itu mengakhiri seri pertama dengan menduduki peringkat ke-12 klasemen sementara saat itu.
Mereka bahkan sempat hanya mampu meraih enam poin hasil dua kali menang dan empat kali kalah dalam enam pertandingan. Persebaya bahkan berstatus sebagai tim dengan pertahanan paling buruk lantaran telah kebobolan 12 gol dalam jumlah laga tersebut.
"Di dalam sepak bola itu semua perlu proses. Ada beberapa pemain yang awalnya melejit, tapi begitu pertengahan jalan (menurun). Sepak bola ini bukan speed endurance, tapi maraton. Jadi itu yang saya sampaikan,” ucap pelatih Persebaya, Aji Santoso.
Masalah lini belakang Persebaya saat itu beragam. Satu di antaranya adalah kurang disiplinnya para pemain bertahan. Pelatih Aji Santoso mengakui bahwa kebanyakan gol yang bersarang ke gawang timnya merupakan hasil kesalahan pemainnya sendiri.
Lalu, tim berjulukan Bajul Ijo itu sempat mengalami krisis pemain bertahan. Dua nama, yakni bek kanan Koko Ari Araya dan kiper Satria Tama, sudah absen sejak pekan pertama akibat cedera panjang yang membekap mereka.
Belum lagi, nama-nama lain yang juga mendapat panggilan Timnas Indonesia seperti Ernando Ari Sutaryadi, Rizky Ridho, Rachmat Irianto, dan Ricky Kambuaya. Absennya nama-nama ini menggerus kekuatan Persebaya.
Bek asing Alie Sesay juga masih belum menampilkan performa konsisten. Dia bahkan sempat diparkir saat timnya kalah 0-1 dari Bhayangkara FC di pekan keempat.
Sempat Didesak Mundur
Situasi ini sempat membuat nama Aji Santoso didesak mundur oleh suporter Persebaya, Bonek. Tagar AjiOut di media sosial juga menggema saat kalah menelan dua kekalahan beruntun dari PSM Makassar dan Bhayangkara FC.
Beruntung, Persebaya mampu menekuk PSS Sleman dengan skor 3-1 di pekan kelima. Tapi, mereka kemudian kalah 2-3 dari PSIS membuat nama Aji Santoso kembali mendapat tekanan dari Bonek.
Menelan empat kekalahan dari enam pertandingan sudah tentu hasil yang buruk untuk tim sebesar Persebaya. Di sisi lain, banyak yang memberi pembelaan terhadap pelatih asli Malang itu.
Aji Santoso memang istimewa di mata Bonek. Dia merupakan kapten tim saat Persebaya merengkuh trofi Liga Indonesia 1996-1997.
Saat berkarier sebagai pelatih, dia memilih menangani Persebaya 1927 dalam kondisi dualisme. Aji membawa tim Bajul Ijo menduduki puncak klasemen sampai pekan ke-18 LPI 2011 sebelum akhirnya kompetisi dihentikan karena ilegal.
Dia juga menjadi pelatih pengganti di Liga 1 2019 dalam kondisi Persebaya terseok-seok. Dari peringkat kesembilan klasemen sementara saat Aji masuk, Persebaya kemudian dibuatnya melesat ke posisi runner-up klasemen akhir di bawah Bali United.
Menariknya, keterpurukan Persebaya “diimbangi” dengan berstatus sebagai tim dengan produktivitas gol tertinggi di BRI Liga 1 dengan telah mencetak 10 gol selama putaran pertama.
Mulai Tampil Konsisten
Perlahan, Aji membuat timnya tampil konsisten mendulang poin mulai putaran kedua. Persebaya bahkan sempat membukukan 13 laga tanpa kekalahan pada pekan ketujuh hingga memasuki pekan ke-19.
Terbaru, Persebaya kini sudah melewati 10 laga terakhir tanpa kekalahan. Ini adalah rekor tidak kalah terpanjang yang sedang berlangsung di BRI Liga 1. Apalagi, mereka berhasil menundukkan Bali United dengan skor 3-0, Jumat (25/3/2022).
"Makanya, tidak bisa menilai pelatih itu baik atau tidak hanya satu atau dua pertandingan. Sekarang saya kembali bertanya, dulu yang ada tagar Aji Santoso out saya suruh angkat tangan sekarang,” ucap pelatih berusia 51 tahun itu.
Persebaya kini bersiap melakoni laga terakhir BRI Liga 1 dengan menghadapi Borneo FC. Kedua tim dijadwalkan berjumpa di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (30/3/2022) malam.
Baca Juga
BRI Liga 1: Raja Isa Dukung Mantan Pelatih Timnas Malaysia Kelahiran Bandung Ini Tangani Persis
Tugas Berat Menanti Pelatih Baru Persis: Sering Kebobolan karena Transisinya Berantakan, Paceklik Gol Kian Panjang
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan