5 Pemain Persela Lamongan yang Layak Membela Klub Besar di BRI Liga 1

oleh Wahyu Pratama diperbarui 28 Mar 2022, 12:00 WIB
Sejumlah pemain Persela Lamongan merayakan gol ke gawang PSM Makassar yang dicetak Jabar Sharza (keempat dari kiri) dalam laga pekan ke-15 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Kamis (02/12/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Persela Lamongan harus mengucapkan selama tinggal dari kasta tertinggi sepak bola Tanah Air. Setelah 18 tahun, klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu akhirnya tak mampu melawan takdir dan terlempar ke Liga 2.

Banyak faktor yang menjadi penyebab terpuruknya Persela Lamongan. Satu di antara yang menjadi sorotan adalah buruknya kedalaman skuad yang dimiliki.

Advertisement

Setelah meraih hasil tak terduga di Piala Menpora 2021 lalu, manajemen terbilang telat dalam mempersiapkan tim. Iwan Setiawan yang menangani Persela pada awal musim ini, sempat mengeluhkan hal tersebut.

Pada putaran kedua saat dibesut Jafri Sastra, Persela merekrut hingga belasan pemain untuk meningkatkan kualitas permainan. Sayangnya, mayoritas pemain yang didaratkan merupakan jebolan kompetisi Liga 2.

Namun, tak seluruhnya pemain Persela Lamongan berada di bawah performa terbaik pada musim ini. Terdapat lima nama yang terbilang masih sanggup bersaing dan mungkin layak mendapat kesempatan membela klub besar di Liga 1 musim depan.

 

2 dari 7 halaman

Gian Zola

Pemain Persela, Gian Zola Nasrulloh. (Bola.com/Aditya Wany)

Pemain pinjaman dari Persib Bandung itu merupakan satu di antara yang layak dilirik klub besar. Performa Gian Zola sepanjang musim tetap luar biasa, sekalipun performa Persela Lamongan terus-terusan memble.

Empat gol dan satu assist menjadi bukti betapa penting peran Zola di lini tengah Persela Lamongan. Persib yang merupakan klub induknya, tentu senang pemainnya bisa berkembang.

Jika kesulitan menembus tim utama Persib, Zola mungkin bisa mencari opsi lain pada musim depan. Tetapi, dengan potensi yang ditunjukkan musim ini, pemain berusia 23 tahun itu seharusnya tak sulit mencari klub besar lain yang bersedia menerimanya.

 

3 dari 7 halaman

Riyatno Abiyoso

Gelandang Persela, Riyatno Abiyoso (kanan) berebut bola dengan gelandang PSIS, Septian David Maulana dalam laga pekan pertama BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (04/09/2021). Persela kalah 0-1. (Foto: Bola.com/Bagaskara Lazuardi

Musim belum usai, nama Riyatno Abiyoso sudah digadang-gadang dilirik klub promosi Liga 1, Persis Solo. Karier Abiyoso bersama Persela terhitung melesat dengan cepat sejak pertama kali debut pada musim 2019.

Kepergian beberapa pilar di sektor sayap seperti Sugeng Effendi dan Rafinha menjadi satu di antara faktor yang mempercepat kematangan bermainnya. Dia pun dituntut tampil konsisten di setiap pertandingan setelah mendapatkan tempat utama.

Empat gol dan dua assist dari Riyatno Abiyoso memang tak cukup menyelamatkan Persela dari jerat degradasi. Tetapi, hal itu sudah cukup menunjukkan potensinya bisa semakin meroket mengingat usianya juga baru 23 tahun.

 

4 dari 7 halaman

Malik Risaldi

Gelandang Persela, Malik Risaldi (kanan) berebut bola dengan bek Persipura, Muhammad Tahir dalam laga pekan kedua BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (10/09/2021). (Foto: Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Setali tiga uang, Malik Risaldi merupakan satu di antara kekuatan Persela di sektor sayap. Bersama Abiyoso, pemain kelahiran Surabaya tersebut berkembang menjadi winger modern di sepak bola Tanah Air.

Tak hanya sibuk menyisir pinggir lapangan, Malik juga piawai mencari ruang di kotak penalti. Bermain di antara bek tengah dan bek sayap merupakan kegemarannya dalam mendapatkan kesempatan.

Tiga gol dan dua assist yang diciptakan cukup sebagai bekal untuk menatapi masa depan yang lebih baik. Sederet klub kabarnya juga mengawasinya dengan serius sepanjang musim ini.

 

5 dari 7 halaman

Rahel Radiansyah

Rahel Radiansyah usai mencetak gol pertama saat Persela dikalahkan Barito Putera 2-4 pada pekan ke-26 di Stadion Kompyang Sujana Denpasar, Bali, Jumat (18/2/2022) lalu. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Tak banyak rekrutan paruh musim yang bisa langsung nyetel dengan skema yang diusung Persela. Tetapi, Rahel Radiansyah membuktikan pengalamnya sangat penting dalam proses adaptasi yang singkat.

Pemain berusia 30 tahun itu bisa dibilang terlahir untuk berada di klub besar. Dari empat golnya bagi Persela, tiga di antaranya tercipta ke gawang Persebaya Surabaya, Persib Bandung, hingga Bali United.

Meskipun tak akan sering menjadi starter, klub-klub papan atas bisa mempertimbangkannya sebagai supersub yang mumpuni. Setidaknya, kekuatan mereka tak berkurang saat pemain utama ditarik keluar.

 

6 dari 7 halaman

Guilherme Batata

elandang Persela, Guilherme Batata coba lepaskan diri dari pengawalan bek Persik, Agil Munawar. (Dok. Persela Lamongan)

Sejak pulih dari cedera parah yang menimpanya pada awal musim, Guilherme Batata berhasil menunjukkan bila penampilannya belum habis. Kehadirannya mampu memberikan keseimbangan yang lebih baik bagi Persela.

Sayangnya, ia tak menemukan tandem yang pas. Saat Zola bergerak naik, tak ada rekan yang membantunya untuk memfilter serangan lawan. Alhasil, Persela tampak kelimpungan menghadapi serangan lawan.

Menilik performanya, pemain asal Brasil tersebut tentu masih layak berada di klub papan atas Indonesia. Tetapi sejauh ini, tak banyak yang melihat urgensi memiliki gelandang bertahan asing di klubnya.

7 dari 7 halaman

Yuk Tengok Posisi Klub Favorit Kamu:

Berita Terkait