Bola.com, Gianyar - Bek senior PSM Makassar, Zulkifli Syukur tanpa mampu menyembunyikan rasa harunya usai skuad Juku Eja menghadapi Arema FC pada laga pekan ke-34 BRI Liga 1 di Stadion I Wayan Dipta, Rabu (30/3/2022) malam WIB.
Pria kelahiran Makassar, 3 Mei 1984 ini menitikkan air mata sebelum memberikan peryataan pada sesi jumpa media usai pertandingan. Menurut eks bek tim nasional Indonesia ini, laga kontra Arema merupakan penampilan terakhirnya bersama PSM Makassar.
"Saya berterima kasih kepada pelatih yang memberikan saya kesempatan tampil. Memang hasilnya tak sesuai harapan. Tapi, secara pribadi, pertandingan tadi sangat berkesan buat saya. Karena ini penampilan terakhir bersama PSM, tim tanah kelahiran yang saya sangat cintai," ungkap Zulkifli.
Apalagi, di laga terakhir ini, Zulkifli menghadapi Arema, tim yang pernah ia bawa meraih trofi juara Liga Indonesia 2009/2010.
Meski tak spesifik menyatakan pensiun sebagai pemain profesional, menilik dari usianya yang hampir 38 tahun, kemungkinan besar Zulkifli memilih gantung sepatu.
"Saya juga berterima kasih kepada manajemen dan suporter yang terus memberikan dukungan sejak saya kembali bergabung jelang musim 2017," papar Zulkifli.
5 Tahun Bersama
Sebelum kembali ke PSM, Zulkifli memang lebih banyak menghabiskan karirnya diluar Makassar. Selain Arema, ia tercatat pernah memperkuat Persim Maros, PKT Bontang, Persmin Minahasa, Arema Indonesia, Persib Bandung, Mitra Kukar dan Borneo.
Pada 2019 silam, ia sempat bermain di Liga 2 bersama Sriwijaya FC dengan status pinjaman dari PSM. Bersama PSM, pencapaian Zulkifli terbilang lumayan.
Pada Liga 1 2017, ia membawa PSM bertengger di peringkat tiga dan naik satu tingkat pada musim berikutnya. Pada 2019, Zulkifli dan skuad Juku Eja meraih trofi juara Piala Indonesia. Pada tahun yang sama, PSM juga berhasil menembus semifinal Piala AFC zona Asean.
Harapan Buat PSM
Pada kesempatan itu, Zulkifli mengungkapkan harapannya kepada PSM.
"Setelah melewati masa sulit musim ini, saya berharap ke depan, PSM bisa meraih prestasi lebih baik. Pencapaian PSM musim ini memang tak sesuai harapan kita semua. Tapi, tak ada yang bisa disalahkan. Semua elemen tim sudah berjuang keras. Ayo kita sama-sama intropeksi agar pengalaman musim ini tak terulang lagi," papar Zulkifli yang sudah mengantongi lisensi kepelatihan B-AFC ini.
Selepas BRI Liga 1, PSM wajib berbenah untuk bisa bersaing di Piala AFC 2022. Sebelumnya, CEO PSM, Munafri Arifuddin mengungkapkan pihaknya akan merombak komposisi tim mencapai 80 persen.
"Bukan hanya pemain tapi juga tim kepelatihan. Intinya, demi nama Indonesia, PSM serius mempersiapkan diri menghadapi Piala AFC 2022," tegas Munafri.