Bola.com, Denpasar - Kiper Persela Lamongan, Dwi Kuswanto, mengakui rekan-rekannya sudah kehilangan gairah bertanding sejak kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 masih menyisakan beberapa pekan.
Klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu menutup kompetisi musim ini dengan sangat mengecewakan. Tak hanya dipastikan terdegradasi, mereka juga gagal meraih kemenangan dalam 25 laga terakhirnya.
Pada pertandingan terakhirnya musim ini, mereka juga kembali menelan kekalahan. PSIS Semarang ogah memberikan kado perpisahan manis sebelum mereka turun ke kasta kedua.
Persela Lamongan mengakhiri kompetisi dengan berada di posisi kedua dari bawah. Mereka mengumpulkan raihan 21 poin, hasil dari tiga kemenangan, 12 imbang dan 19 kekalahan serta 61 kali kebobolan sepanjang musim ini.
"Memang mental yang kami butuhkan, mental dan mental. Itu yang (sudah) tidak ada di tim Persela di pertandingan terakhir ini," ungkap pemain berusia 36 tahun tersebut.
Bermain Tanpa Nyawa
Tanpa semangat bertanding, performa Persela kian memburuk. Apalagi, mereka ditinggalkan Jafri Sastra yang memilih mengundurkan diri pada pertengahan putaran kedua lalu.
Tanda-tanda kehancuran klub asal Kota Soto tersebut memang terasa sejak beberapa pekan sebelumnya. Legenda Persela, Gustavo Lopez coba didatangkan, tetapi kehadirannya dalam kapasitas sebagai direktur tekni bukan pelatih kepala.
"Performa kami tidak seperti biasanya. Walaupun kita pemain inti semuanya, kami tidak bisa menghadapi PSIS yang notabene pemain lapis kedua. Itu kenyataannya, jadi bagaimana lagi. Kami memang kalah siap di lapangan," jelasnya.
Gagal Jaga Amanah
Kegagalan Persela bertahan di kompetisi musim ini tentu sangat pahit bagi kiper asal Sidoarjo tersebut. Dia pun merasa gagal menjaga amanah yang diberikan oleh mendiang Choirul Huda.
Sejak berpulangnya kiper legendaris Persela tersebut, Dwi Kuswanto memang mendapat kepercayaan mengisi pos penjaga gawang. Walaupun sempat hengkang ke Persikabo 1973 di musim 2020, ia memilih 'pulang' jelang Piala Menpora 2021.
"Saya sendiri meminta maaf ke masyarakat Lamongan. Saya tidak bisa memberikan hal terbaik bagi Persela," sesalnya.