Bola.com, Denpasar - Persebaya Surabaya telah mengakhiri BRI Liga 1 2021/2022 dengan menduduki peringkat kelima klasemen sementara. Mereka meraih 63 poin hasil dari 18 menang, 9 seri, dan 6 kalah.
Sayangnya, Persebaya mengakhiri kompetisi dengan hasil antiklimaks. Mereka sempat melewati 10 laga terakhir tanpa kekalahan sebelum menghadapi Borneo FC di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (30/3/2022) malam.
Tim asal Kota Pahlawan itu juga sempat jadi perbincangan dengan menekuk sang juara BRI Liga 1 2021/2022, Bali United, pada pekan lalu (25/3/2022). Mereka jadi satu-satunya tim yang dua kali mempecundangi Serdadu Tridatu.
Tapi, ceritanya kali ini berbeda. Tim berjulukan Bajul Ijo itu gagal mengakhiri BRI dengan kemenangan karena takluk 1-2 dari Borneo FC. Sebelumnya mereka ditekuk 1-3 dari Borneo FC dalam laga pekan pertama yang digelar pada 4 September 2021 lalu.
Hasil akhir ini sudah pasti membuat Persebaya Surabaya gagal mentas di Asia musim depan. Lantas, bagaimana nasib pelatih Aji Santoso untuk Liga 1 musim depan?
“Mungkin dalam satu dua hari ini pengumuman, pasti ada, bagaimana saya ke depannya. Yang jelas dalam satu dua hari ini sudah ada pernyataan dari manajemen tentang saya,” kata pelatih berusia 51 tahun itu.
“Di pertandingan terakhir ini seharusnya kami menang. Target manajemen memang sudah mendapatkan, tapi saya menginginkan target melebihi. Kami kalah, jadi hanya bisa memenuhi target manajemen,” imbuhnya.
Peran Krusial
Bagaimanapun juga, prestasi Persebaya Surabaya ini tidak lepas dari peran penting Aji Santoso, sang pelatih kepala. Dia adalah satu-satunya pelatih lokal dalam deretan tim penghuni lima besar klasemen akhir.
Selain dia, empat klub lainnya ditangani oleh pelatih asing. Di antaranya adalah Stefano Cugurra Teco (Bali United/Brasil), Robert Alberts (Persib Bandung/Belanda), Paul Munster (Bhayangkara FC/Irlandia Utara), dan Eduardo Almeida (Arema FC/Portugal).
Apa yang dicapai oleh Persebaya ini sudah sesuai dengan target manajemen yang meminta Aji Santoso membawa timnya meraih lima besar klasemen akhir.
Aji Santoso tentunya menjadi pelatih lokal yang mampu membawa timnya menduduki posisi tertinggi di klasemen. Arsitek tim berlisensi AFC Pro termasuk dalam satu dari sedikit pelatih lokal yang masih bertahan di akhir musim BRI Liga 1.
5 Lokal Pelatih
Selain Aji Santoso, hanya ada lima pelatih lokal yang ada di BRI Liga 1 saat ini. Mereka adalah Rahmad Darmawan (Barito Putera), Sudirman (Persija Jakarta), Liestiadi (Persikabo 1973), Widodo C. Putro (Persita Tangerang), dan I Putu Gede (PSS Sleman).
Lalu, ada klub lain yang tidak memiliki pelatih kepala, yakni Borneo FC dan Persela Lamongan. Mereka telah berpisah dengan Fakhri Husaini dan Jafri Sastra, kini ditangani oleh pelatih interim Miftahudin Mukson dan Ragil Sudirman.
Menariknya, Aji Santoso mampu mengorbitkan sejumlah pemain lokal binaan kompetisi internal Persebaya. Tangan dinginnya berhasil memoles nama-nama macam Ernando Ari Sutaryadi, Andhika Ramadhani, Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, hingga Akbar Firmansyah.
“Saya sendiri sukses memenuhi target. Tugas seorang pemimpin itu bagaimana mengangkat anak buah atau anak didiknya ke level lebih tinggi. Pemain kami jadi rebutan sukses secara individu,” ucap Aji Santoso.