Bola.com, Jakarta - Persipura Jayapura adalah tim tersukses di era modern sepak bola Indonesia. Tim berjuluk Mutiara Hitam itu empat kali meraih gelar juara di liga resmi sepak bola Indonesia.
Persipura Jayapura menjadi juara di Liga Indonesia 2005, Liga Super Indonesia 2008/2009, 2010/2011, dan musim 2013 lalu. Selain itu Mutiara Hitam juga pernah menjadi juara di ajang liga tak resmi, Indonesian Soccer Championship 2016 lalu.
Namun, di BRI Liga 1 musim ini, Persipura harus rela turun kasta. Mutiara Hitam bersama Persela Lamongan dan Persiraja Banda Aceh harus bermain di Liga 2 musim depan.
Tragisnya, kepastian turun kasta itu dialami Persipura di pekan ke-34 alias pekan terakhir BRI Liga 1 musim ini. Meski menang 3-0 atas Persita pada Kamis (31/3/2022) petang lalu, Mutiara Hitam tetap harus turun kasta. Mereka kalah head to head dari Barito Putera.
Meski Barito dan Persipura sama-sama punya 36 poin, Persipura Jayapura kalah dua kali dalam dua pertandingan atas Barito di musim ini.
Tak Konsisten Selepas Juara ISC A 2016
Performa Persipura Jayapura yang anjlok di musim ini sebenarnya bukan hal baru. Mereka memang tampil tak konsisten selepas menjadi juara ISC A 2016 lalu.
Di Liga 1 2017, Persipura masih menjadi tim kuat. Saat itu Boaz Solossa dan kolega menempati posisi lima di klasemen akhir dengan 60 poin.
Namun, di Liga 1 2018 Persipura turun jauh ke posisi 12. Di sepanjang musim mereka hanya punya 44 poin.
Performa Persipura membaik lagi pada Liga 1 2019 lalu. Mereka sempat bersaing di zona juara. Meski harus rela mengakhiri musim di urutan ketiga.
ISC A 2016 (Juara, 68 poin)Liga 1 2017 (Posisi 5, 60 poin)Liga 1 2018 (Posisi 12, 44 poin)Liga 1 2019 (Posisi 3, 53 poin)Liga 1 2021/2022 (Posisi 16, 36 poin)
Masalah Internal
Persipura sempat dilanda kabar mengejutkan pada awal musim lalu. Mereka mengalami masalah internal.
Puncaknya, dua legenda yakni Boaz Solossa dan Tinus Pae didepak dari skuad Persipura jelang bergulirnya BRI Liga 1 musim ini. Keduanya dinilai melakukan tindakan indisipliner.
Boaz kemudian menerima tawaran bermain di sesama klub BRI Liga 1, Borneo FC. Sementara itu Tinus Pae pindah ke klub Liga 2, Dewa United. Meski selepas Liga 2 2021 selesai, Tinus kembali ke Persipura.
Permasalahan internal itu sedikit banyak mengganggu persiapan Persipura. Masalah lanjutan pun muncul, Jacksen Tiago didepak dari posisi pelatih kepala di pertengahan.
Pelatih asal Argentina, Angel Alfredo Vera muncul sebagai pengganti Jacksen. Namun, Vera tak bisa menjadi juru selamat Persipura.
WO yang Tidak Perlu
Ada satu lagi kejadian yang sebenarnya tidak perlu dialami Persipura. Yakni insiden WO di laga peka ke-22 kontra Madura United.
Persipura dijadwalkan menghadapi Madura di pekan ke-22. Namun pertandingan itu dijadwalkan ulang lantaran ada pemain yang terkena COVID-19.
Namun, di hari pertandingan yang baru, Persipura justru tidak datang. Hasilnya, Persipura pun harus mendapat sanksi berupa kalah walkover (WO), pengurangan tiga poin, serta denda Rp250 juta.
Jika pengurangan tiga poin itu tidak ada. Bisa jadi Persipura selamat dari turun kasta.
Baca Juga
Persib Disebut Beruntung oleh Pelatih Persita, Bojan Hodak: Ya Semoga Sampai Akhir Musim Begitu
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1