Bola.com, Kediri - Setelah gantung sepatu, ternyata para mantan penggawa Persik Kediri tetap main bola.
Namun, beberapa legenda yang ikut mempersembahkan gelar juara kepada Macan Putih di Liga Indonesia 2003 itu hanya unjuk kebolehan di turnamen antarkampung yang populer disebut tarkam.
Sehari menjelang puasa Ramadan, Sabtu (2/4/2022), Suswanto dkk. mengantar Dinarta FC jadi kampiun Piala Arsekat U40 yang digelar di Lapangan Desa Selosari, Kandat, Kabupaten Kediri. Mereka mengalahkan Gandusari FC yang diperkuat beberapa mantan pemain PSBI Blitar.
"Kami berterima kasih kepada pemilik Dinarta FC yang memberi wadah mantan pemain Persik tetap beraktifitas. Bagi kami ini juga sebuah apresiasi kepada kami yang tak aktif di sepak bola profesional. Tapi jalinan persahabatan tetap terjalin," kata Suswanto, eks gelandang Persik yang diboyong dari Arema 2003.
Eks pilar Persik Kediri yang membela Dinarta FC, selain Suswanto masih ada Heri Suprianto, Andi 'Rampok' Yanuar Pribadi, Wawan Widiantoro, Agung Sandiono, dan Sulis Budi Prasetyo.
Reuni
Bahkan kiper Ali Imron juga didatangkan dari Blitar. Mereka tak hanya main tarkam di Kediri, tapi hingga luar kota seperti, Madiun.
"Banyak manfaatnya mengajak para legenda Persik. Kami sering diundang tarkam jago kapuk hingga luar kota. Bahkan, sebelum tampil di final di turnamen ini, pekan lalu kami juga sampai babak akhir di Caruban, Madiun. Saya nilai legenda Persik tetap punya magnet dan daya jual di ajang tarkam," tutur Bangkit, Humas Dinarta FC.
Meski usia Suswanto dkk. memasuki angka 40-an, stamina mereka tetap prima. Namun durasi pertandingan untuk jago kapuk hanya 2x30 menit. Dan teknik individu mereka juga masih bagus.
"Kalau teknik tidak akan hilang, selama kita masih bisa main bola. Tapi fisik dan stamina yang tak bisa dibohongi. Jadi kami main bola aman saja dengan umpan-umpan pendek. Kami tak mungkin lagi mengejar bola daerah yang butuh kecepatan lari," ujar Heri Suprianto, eks Persik paling senior.
Berapa Honornya?
Lalu berapa honor mereka untuk satu pertandingan?
"Ya cukup untuk beli jamu lah. Bagi kami yang penting bukan uangnya. Tapi kami merasa dihargai dan masih diingat para penggemar Persik. Persahabatan kami juga terus akrab. Apalagi kami juga sering melawan teman-teman seangkatan dari klub lain. Bagi kami ini berkah luar biasa," ucap Andi 'Rampok' Yanuar Pribadi yang didaulat sebagai pelatih Dinarta FC.