Bola.com, Turin - Kemenangan Inter Milan atas Juventus pada lanjutan Liga Italia 2021/2022, di Allianz Stadium, Senin (4/4/2022) dini hari, ditandai dengan momen lima menit penuh kegilaan. Inter akhirnya memetik kemenangan 1-0 berkat gol tunggal Hakan Calhanoglu.
Ya, bintang Inter Milan, Hakan Calhanoglu, memecah kebuntuan dari titik putih pada pengujung babak pertama kontra Juventus menyusul momen lima menit penuh kegilaan. Berikut ini yang terjadi di Allianz Stadium saat itu.
Seperti dilansir Football Italia, wasit Massimiliano Irrati menghadiahkan penalti untuk Nerrazzurri menyusul pelanggaran Alvaro Morata terhadap Denzel Dumfries. Sang pengadil lapangan harus mengecek VAR untuk melihat apakah Morata menyentuh kaki kanan Dumfries.
Calhanoglu melihat kiper Juventus, Wojciech Szczesny, menggagalkan tendangan penaltinya, tetapi bola entah bagaimana melewati garis setelah memantul. Irrati melihat pelanggaran yang bisa diperdebatkan dari seorang pemain Inter dan menghentikan permainan.
Para pemain Nerazzurri sangat marah dan memprotes wasit yang, setelah percakapan panjang dengan wasit VAR, memutuskan bahwa penalti harus diulang.
Allegri Frustrasi
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, tak bisa menyembunyikan rasa frustrasi atas keputusan wasit mengulang penalti itu. Dia membanting jaketnya ke lapangan, sembari melihat tajam ke arah wasit keempat.
Tayangan ulang menunjukkan Matthijs de Ligt telah memasuki kotak penalti sebelum Calhanoglu menyentuh bola. Bek Belanda itu adalah yang pertama mendapatkan bola rebound setelah penyelamatan Szczesny.
Calhanoglu tidak melewatkan tendangan penalti kedua dan dengan mulus menaklukkan Szczesny. Dia memberikan keunggulan bagi Nerazzurri sebelum turun minum dan bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Sindir Keputusan Wasit
Pemain Juventus Adrien Rabiot menyindir wasit lah yang menentukan hasil akhir pertandingan melawan Inter Milan. Namun, dia juga mengakui Bianconeri lemah dalam penyelesaian akhir.
Bianconeri sedang melaju memegang rekor 16 laga beruntun tak terkalahkan di Serie A, tetapi keok di kandang oleh penalti Hakan Calhanoglu.
“Saya senang dengan penampilan saya dan tim. Kami memiliki permainan yang hebat, tetapi sayangnya tidak bisa mencetak gol,” kata Rabiot kepada DAZN.
Itu adalah situasi yang mirip saat Juventus didepak oleh Villarreal dari Liga Champions. Juve mendominasi penguasaan bola dan memiliki 20 tembakan ke gawang, tetapi tak ada gol tercipta.
“Sama seperti di Liga Champions, kami hanya kehilangan satu gol. Juve bermain lebih baik di kedua pertandingan itu daripada tim lain, sejauh yang saya ketahui,” lanjut pemain internasional Prancis itu.
“Kami membentur mistar gawang, mungkin seharusnya mendapat penalti juga. Wasit memutuskan pertandingan malam ini. Saya pikir pelanggaran terhadap Denis Zakaria terjadi di dalam kotak penalti. Itu adalah insiden penting yang sayangnya mengubah permainan," imbuh Rabiot.