Bola.com, Jakarta - Bursa transfer pemain langsung menggeliat sesaat setelah Bali United merebut gelar juara BRI Liga 1 2021/22. PSIS Semarang dan Persija Jakarta jadi yang paling sibuk dengan mengumumkan perekrutan dini.
PSSI memang mengapungkan rencana agar kompetisi musim depan bisa dihelat pada bulan Juli mendatang. Dengan jarak sekitar tiga bulan saja, tentu klub-klub peserta tak memiliki banyak waktu untuk bersiap.
Perekrutan pemain akan jadi salah satu fundamen krusial yang menentukan kesuksesan mereka di musim baru. Tak hanya perkara pemain asing, memiliki pemain lokal berkualitas bakal jadi handycap bagi mereka.
Namun, menggamit pemain lokal berkualitas dari klub rival jelas bukan perkara mudah. Walaupun beberapa nama tersedia gratis, mereka menghadapi pertarungan sengit dari sesama klub peserta.
Meski begitu, ada sebuah opsi yang bisa digunakan klub-klub besar untuk memperkuat kedalaman skuadnya. Mereka bisa melirik pemain-pemain yang bersinar diluar klub lima besar BRI Liga 1 2021/22.
Dimas Drajad - Persikabo 1973
Setelah lama absen karena cedera, Dimas Drajad menemukan kembali sentuhan terbaiknya sepanjang musim lalu. Bersama Ciro Alves, pemain berusia 25 tahun itu menjadi aktor protagonis lini depan Persikabo 1973.
11 gol yang dibuatnya merupakan bukti ketajamannya belum hilang.Torehan itu menjadikannya topskor pemain lokal bersama penyerang Persebaya Surabaya, Samsul Arif Munip.
Meskipun pencapaian timnya tak terlalu moncer, membawanya keluar dari Persikabo 1973 bukan perkara mudah. Statusnya sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) mungkin bakal mencegahnya keluar membela klub lain.
Jandia Eka Putra - PSIS Semarang
Gonjang-ganjing masa depan Jandia Eka Putra di PSIS Semarang semakin kencang. Isu kepindahannya ke klub promosi Dewa United tak terbendung.
Apalagi, muncul rumor yang mengaitkan PSIS dengan kiper Madura United, M. Ridho.Walaupun tak lagi muda, Jandia tetaplah salah satu kiper terbaik di Indonesia.
Namanya mungkin tak sebesar para penjaga gawang lokal lainnya, tetapi berbicara statistik jelas pemain asal Padang itu tak boleh diremehkan.
Catatan 39 cleansheet yang dibuatnya sejak 2017 merupakan yang tertinggi diantara kiper lainnya. Siapapun yang mendapatkan jasanya musim depan, jelas telah memiliki kiper dengan profil tinggi.
Ferinando Pahabol - Persipura Jayapura
Turunnya Persipura Jayapura ke kasta kedua, bisa jadi bakal memulai eksodus besar-besaran di klub berjulukan Mutiara Hitam. Di skuad yang mereka miliki sekarang, beberapa nama terbilang masih mumpuni bersaing di level teratas.
Ferinando Pahabol jadi salah satu nama yang dimaksud. Meskipun gagal menyelematkan Persipura, performanya sepanjang musim lalu tetap menarik perhatian bagi klub-klub lain.
Sembilan gol dan lima asisst menempatkannya sebagai pencetak gol dan assist terbanyak bagi Persipura. Dengan usia yang masih 30 tahun, pria yang akrab disapa Kakak Feri ini mungkin bisa mengambil opsi berpetualang di luar tanah kelahirannya.
Brian Fatari - Persipura Jayapura
Brian Fatari menjadi salah satu pemain muda yang mengorbit di perhelatan BRI Liga 1 2021/22. Walaupun masih berusia 22 tahun, saudara kandung Braif Fatari ini mampu mengunci satu tempat di tim utama Persipura Jayapura.
Klub asal Bumi Cenderawasih itu memang dalam kondisi sulit sepanjang musim. Tetapi, lini pertahanan Persipura terlihat cukup kokoh saat dia diberikan kesempatan tampil.
24 pertandingan yang dijalaninya musim lalu, merupakan sebuah lompatan besar bagi pemain asal akademi Persipura ini. Bukan tak mungkin, ia mencari jalan keluar agar tetap bersaing di kasta teratas musim depan.
Gian Zola - Persela Lamongan
Tak bisa dimungkiri, Gian Zola merupakan metronom permainan Persela Lamongan musim lalu. Pria asal Bandung itu menjadi salah satu penampil paling konsisten di lapangan tengah klub berjulukan Laskar Joko Tingkir.
Menjelang musim baru, pemain berusia 23 tahun itu dipastikan bakal kembali ke Persib Bandung. Tetapi belum diketahui apakah ia akan masuk skema rancangan Robert Rene Alberts atau tidak.
Pada usianya yang masih terbilang muda, terus-terusan menjadi penghangat bangku cadangan jelas bukan sesuatu yang diinginkannya. Jika situasi serupa kembali dihadapinya, Zola mungkin akan kembali mengambil opsi dipinjamkan seperti sebelumnya.