Bola.com, Manchester - Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, memuji Phil Foden habis-habisan setelah sang bintang bangkit dari bangku cadangan dan jadi kunci kemenangan 1-0 Man City atas Atletico Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions 2021/2022, Rabu (6/4/2022) dini hari WIB.
Leg pertama perempat final Liga Champions di Etihad tersebut berlangsung sangat ketat, karena Atletico Madrid benar-benar main bertahan sejak menit pertama. Alhasil, pemain Man City benar-benar dibikin frustrasi karena serangan selalu kandas.
Ketika manajer City, Pep Guardiola, memasukkan Phil Foden pada menit ke-68, pertandingan masih tanpa gol. The Citizen kemudian berhasil memimpin 80 detik kemudian.
Foden mengambil bola, menarik empat pemain bertahan, dan kemudian memberikan umpan sempurna kepada Kevin De Bruyne yang merampungkan sisanya, saat lini belakang Atletico yang sebelumnya sulit ditembus berhasil dibongkar. Aksi brilian Foden dan gol De Bruyne menjadi pembeda laga tersebut.
Tak heran, Phil Foden panen pujian setelah pertandingan.
Phil Foden yang Memesona
“Ketika Anda memiliki artis seperti Phil Foden yang memberikan ancaman berbeda, sulit untuk menyesuaikan diri selama pertandingan ketika Anda telah merencanakan sesuatu yang berbeda,” kata Ferdinand kepada BT Sport, seperti dikutip Talksport.
"Foden tampil memesona saat itu," imbuh Ferdinand.
“Pep sudah menyusun rencana untuk dua atau tiga pertandingan ke depan dan mungkin sudah mengantongi pemain timnya (untuk laga Minggu melawan Liverpool). Jika dia tidak berpikir untuk memainkan Foden di akhir pekan, dia mungkin telah mengubahnya sekarang."
Bisa Jadi Pemain Hebat
Pundit lainnya, Joleon Lescott, juga memberikan kredit tinggi dalam terhadap Foden. Dia meyakini pemain berusia 21 tahun itu memiliki apa yang diperlukan untuk menjelma menjadi pemain hebat sepanjang masa.
"Phil Foden dikaitkan dengan Man City dan saya tahu apa artinya dia bermain untuk klub," kata Lescott.
“Jika dia terus seperti ini, dia akan turun sebagai pemain Inggris terbaik sepanjang masa dengan dua trofi dalam satu musim."
“Mentalitasnya membedakannya (dengan pemain lain). Jika Anda membandingkannya dengan seseorang seperti Wayne Rooney, Anda dapat melihat pemain yang terluka ketika mereka tidak menang," imbuh Lescott.
Sumber: Evening Standard