Bola.com, Jakarta - Mantan pemain dan manajer Ajax, Marco van Basten, menyayangkan kepergian Erik ten Hag ke Manchester United (MU). Menurutnya, itu bakal jadi kehilangan besar sekaligus mencoreng sepak bola Belanda.
Erik ten Hag diyakini kuat bakal menjadi manajer MU musim depan. Negosiasi masih berlanjut, namun keinginan Setan Merah untuk merekrutnya sebelum berakhirnya Liga Inggris musim ini memungkinkan peresmian dilakukan lebih awal.
Kendati begitu, Ralf Rangnick masih akan menjabat sebagai manajer sementara hingga musim ini berakhir. MU bakal membayar sekitar 1,7 juta pounds untuk memboyong Ten Hag ke Old Trafford.
Di tempat terpisah, Van Basten menilai kalau MU sudah membuat langkah bagus. Tapi ia tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya melihat Ten Hag pergi meninggalkan Ajax.
Marco Van Basten merasa kepergian Erik ten Hag dari Ajax ke MU adalah sebuah kehilangan besar bagi sepak bola Belanda.
"Kita sudah kehilangan banyak hal di Belanda. Kompetisi (Eredivisie) makin diperah dan sempit. Ini memalukan, ini mencoreng sepak bola Belanda. Sebab Anda tahu bahwa Anda kehilangan pelatih terbaik," kata Van Basten kepada Ziggo Sport.
Gaya Bermain Ten Hag
Pelatih Ajax, Erik ten Hag, memberi Manchester United (MU) wawasan tentang apa yang bisa dia bawa ke Old Trafford jika mereka mau beralih kepadanya sebagai manajer permanen baru mereka.
Berbicara kembali pada tahun 2019, Ten Hag mengatakan kepada SZ: "Saya menonton Bayern Munchen bermain setiap akhir pekan. Bayern telah menjadi klub favorit saya. Sejak Pep [melatih Bayern], sepak bola di Jerman berbeda."
"Saya melihat hampir setiap sesi latihan saat itu, dan saya mengambil banyak pelajaran metodis tentang cara mentransfer filosofinya ke lapangan."
"Saya ingin menguasai penguasaan bola dan melukai lawan. Ini tentang penguasaan bola, tentang pergerakan, tentang pola serangan vertikal, tentang menekan, pemain sayap bergerak ke tengah untuk memberi ruang bagi bek sayap."
"Semua orang menyerang, semua orang bertahan."
Taktik Cadangan
Meskipun menekankan pada penguasaan bola, Ten Hag telah mengakui bahwa dia bukan 'pelatih yang fokus menyerang', menunjukkan bahwa dia siap untuk mengubah taktiknya bila diperlukan.
"Tidak, karena ada momen dan situasi di mana saya melatih secara berbeda dan membiarkan tim saya bermain secara berbeda,” kata Ten Hag dalam sebuah wawancara dengan Ajax TV.
"Itu harus sesuai dengan DNA Ajax. Mungkin berbeda di klub lain, tapi bahkan Ajax harus menguasai strategi yang berbeda agar bisa sukses."
Sumber: Manchester Evening News, Ziggo Sport, Metro.co.uk