Bola.com, Jakarta - Aleix Espargaro makin pede mengarungi MotoGP 2022. Ia puas dengan performa Aprilia, dan merasa motor RS-GP yang ditungganginnya mampu berbicara banyak, terbukti dengan sukses menyalip Jorge Martin dari Ducati di trek lurus.
Hal ini ia sampaikan dalam jumpa pers di Circuit of The Americas (COTA), Austin, pada Kamis (7/4/2022).
Kemenangan Espargaro di Argentina merupakan kemenangan perdananya di ajang Grand Prix, sekaligus kemenangan pertama Aprilia di kelas premier, baik GP500 maupun MotoGP. Rider asal Spanyol ini pun tak hanya merasa bahagia untuk dirinya sendiri, melainkan juga bahagia untuk skuadnya.
Aprilia pernah berlaga di GP500 sejak 1994, namun beberapa kali vakum karena tak kunjung kompetitif. Mereka akhirnya kembali ke MotoGP pada 2015, dan pabrikan Italia ini baru sukses meraih kemenangan di kelas para raja usai penantian selama delapan tahun. Espargaro yakin hasil ini melecut semangat timnya.
Kemenangan ini dianggap Espargaro sebagai bukti Aprilia bisa jadi ancaman serius. Apalagi, untuk pertama kalinya sejak membela Aprilia pada 2017, Espargaro merasa benar-benar nyaman di atas RS-GP. Ia bahkan takjub motornya bisa menyalip Ducati milik Jorge Martin di trek lurus, yang berarti tenaga mesinnya sudah ideal.
"Saya tak ragu bahwa situasinya bakal berbeda. Saya memang sangat senang menang di Argentina, namun yang bikin saya lebih bahagia lagi adalah kami mampu membuktikan di tiga seri perdana bahwa kami sangat kompetitif. Saya nyaman dengan motor baru, motor baru jauh lebih baik," ujarnya seperti yang dilansir Crash.net.
"Buktinya, saya bisa menyalip Jorge di trek lurus. Ini berarti secara umum Aprilia sudah berkembang. Ini memberi banyak energi bagi saya di Amerika. Saya tahu balapan nanti takkan mudah, dan Portimao dan Jerez bakal lebih mudah bagi saya dan motor saya. Namun, ini adalah tantangan besar dan saya menyukainya," lanjutnya.
Ikut Senang Marc Marquez Kembali
Espargaro juga ditanya soal kansnya menang di Austin, di mana Marc Marquez yang juga 'Raja COTA' kembali berlaga usai cedera diplopia. "Saya tak suka pertanyaan itu, karena Marc salah satu yang terbaik dalam sejarah, terutama di Amerika. Namun, di lain sisi, semua orang juga kuat tahun ini. Jadi, menang adalah hal yang sangat sulit," tuturnya.
"Saya senang Marc kembali, tak untuk perebutan gelar, melainkan untuk dirinya secara pribadi. Saya rasa apa yang terjadi padanya selama beberapa tahun terakhir sangat berat untuk ditangani. Anda harus sangat berani dan punya mental yang sangat tangguh. Namun, ini adalah MotoGP, para rider terbaik ada di sini," tutup Espargaro.
Tak hanya berhasil meraih kemenangan perdana bagi Aprilia dan dirinya sendiri, Espargaro juga untuk pertama kalinya memimpin klasemen pembalap dengan koleksi 45 poin, unggul 7 poin atas Brad Binder. Ini juga momen perdana bagi seorang pembalap Aprilia memimpin klasemen kelas premier.
Sumber: Crashnet
Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 8/4/2022)