Bola.com, Jakarta - Samsul Arif angkat bicara soal minimnya opsi striker untuk Timnas Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, Tim Merah Putih memang melakukan banyak pergantian pemain sebagai ujung tombak.
Saat ini, Timnas Indonesia arahan Shin Tae-yong mungkin masih punya Ezra Walian, Dedik Setiawan, atau Kushedya Hari Yudo. Tapi, mereka pun tidak menjadi mesin gol andalan di Piala AFF 2020 yang digelar Desember 2021 silam.
“Mungkin beberapa tahun belakangan ini memang sedikit ada masalah dengan posisi striker di Timnas Indonesia. Kita selalu kesulitan mendapatkan striker yang mumpuni dan punya kualitas,” kata Samsul dalam video di kanal YouTube Official Persebaya.
“Terlepas ini dari pembinaan, saya menyoroti ada secara mentalitas pemain, terutama striker, sudah kalah. Mereka tidak punya semangat dan motivasi untuk bersaing dengan pemain asing,” imbuh pemain berusia 37 tahun itu.
Hal ini tidak lepas dari dampak kompetisi Liga 1. Klub-klub kontestan biasanya merekrut striker asing yang jadi ujung tombak tim. Dalam formasi 4-2-3-1 atau yang sejenisnya, hanya satu slot striker di skuad inti.
Banyak Striker Impor
Bahkan, formasi 4-4-2 yang diberlakukan oleh Persib Bandung di musim 2021/2022 pun mengisi dua posisi striker untuk pemain asing. Alhasil, striker lokal semakin terpinggirkan dengan keberadaan mereka.
Tak ada lagi striker lokal yang mampu tampil sebagai bintang dan konsisten setiap musim. Di masa lalu, kompetisi domestik memiliki sosok Bambang Pamungkas, Rochi Putiray, Kurniawan Dwi Yulianto dkk. yang akhirnya menjadi andalan Timnas Indonesia.
“Kita tahu, pelatih di Indonesia, hampir seluruh tim Liga 1 pasti mendatangkan pemain asing di posisi striker. Itu mungkin yang menjadi salah satu faktor kenapa striker kita kurang bisa bersaing. Kami kalah duluan,” ungkapnya.
“Motivasi kami tidak sebesar pemain asing yang datang. Padahal secara kualitas mungkin kami bisa banyak sekali pemain muda yang mencetak gol. Setelah itu, cuma semusim, dua musim, hilang,” ucap Samsul.
Masih Produktif
Meski termasuk striker gaek, Samsul masuk dalam jajaran Best IX of the Season atau sebelas terbaik musim ini. Menariknya, Samsul jadi pemain tertua dalam jajaran tersebut, yakni sudah menyentuh usia 37 tahun. Di lini depan, dia masuk bersama striker Ilija Spasojevic (Bali United) dan Ciro Alves (Persikabo 1973).
Sebenarnya tidak mengherankan jika dia bisa menembus predikat tersebut. Pasalnya, di usia senja sebagai striker, Samsul tetap mampu menunjukkan performa impresif dengan mencetak 11 gol dari 25 laga di BRI Liga 1.
Jumlah itu membuat Samsul Arif menjadi striker lokal tersubur kedua setelah Ilija Spasojevic, yang membukukan 23 gol. Dengan prestasi itu, kini sejumlah klub dikabarkan sedang berebut tanda tangannya untuk musim depan.
Samsul sendiri mampu menjadi andalan di lini depan meski sudah termasuk striker veteran dan bisa bersaing dengan dua striker asing Persebaya.
Di putaran pertama, namanya sempat tenggelam karena posisi striker secara reguler menjadi milik Jose Wilkson. Pemain asal Brasil itu kemudian hengkang dipinjamkan ke Persela Lamongan karena gagal memenuhi ekspektasi.
Arsenio Valpoort lantas masuk menggantikan slot Wilkson. Penampilan Valpoort rupanya lebih buruk dengan hanya mencetak satu gol dari 11 laga. Samsul pun kerap keluar sebagai pahlawan kemenangan Persebaya.
Mampu Bersaing
Selama bertahun-tahun, pemain asli Bojonegoro ini konsisten menjadi striker lokal yang mampu bersaing dengan pemain asing. Samsul berharap para striker muda punya motivasi lebih menambah menit bermain demi regenerasi striker di Timnas Indonesia.
“Saya pikir kami harus memupuk motivasi itu agar bisa bersaing, terutama dengan pemain asing dan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia. Tujuan utama pemain adalah tim nasional,” ujarnya.
“Saya yakin kalau mau berusaha, tim juga banyak memberi pemain lokal untuk dimainkan di posisi striker, kami pasti bisa mencetak banyak striker yang bagus,” tutur striker Timnas Indonesia di Piala AFF 2014 tersebut.
Sayangnya, Samsul tidak meneruskan kariernya di Persebaya dengan menyusul sejumlah pemain bintang yang memilih hengkang. Dia resmi meninggalkan klub asal Kota Pahlawan itu seiring berakhirnya Liga 1 2021/2022.
Dia tercatat jadi pemain ke-11 yang secara resmi dilepas oleh Persebaya. Sebelumnya, ada 10 pemain, baik asing maupun lokal yang dinyatakan tidak menjadi bagian skuat Bajul Ijo musim depan.
Kabarnya, Persita Tangerang termasuk yang ingin mendapatkan Samsul setelah pada musim 2020 bekerja sama. Arema FC juga disebut masuk dalam deretan tim yang ingin mengamankan jasanya.
Sumber: Youtube Official Persebaya