Timnas Futsal Indonesia Disebut Jadi Bermain di SEA Games 2021

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 11 Apr 2022, 11:50 WIB
Timnas Futsal Indonesia. (PSSI).

Bola.com, Jakarta - Manajer Timnas Futsal Indonesia, Dimas Bagus Kurniawan, mengatakan cabang olahraga (cabor) futsal putra kemungkinan jadi berangkat ke SEA Games 2021.

Timnas Futsal Indonesia baru saja menjadi runner-up Piala AFF Futsal 2022. Tim berjulukan Pasukan Garuda itu kalah 3-5 melalui adu penalti dari Thailand pada final di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Senin (11/4/2022).

Advertisement

"InsyaAllah jadi berangkat ke SEA Games," ujar Dimas dinukil dari Antara.

Dimas mengungkapkan Timnas Futsal Indonesia juga ditargetkan meraih medali emas di SEA Games.

Sebelumnya, futsal tidak termasuk cabor yang diberangkatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ke SEA Games karena dianggap tidak berpeluang menyumbangkan medali.

"Saya tidak bisa berkomentar soal bagaimana Timnas Futsal Indonesia berpartisipasi di SEA Games, termasuk siapa saja pemain yang masuk skuad. Soal teknis menjadi keputusan pelatih," imbuh Dimas.

2 dari 3 halaman

Jadi Polemik

Gelandang Timnas Futsal Indonesia, Ardiansyah Runtuboy, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Thailand pada laga final Piala AFF 2022. (dok. AFF/FAT)

Keputusan Kemenpora yang sebelumnya tidak mengirimkan Timnas Futsal Indonesia ke SEA Games menjadi polemik.

Sebab, Evan Soumilena dkk. justru bisa membuktikan dapat berprestasi dengan meraih runner-up Piala AFF Futsal 2022.

Selain futsal putra, Kemenpora juga tidak menyertakan 13 cabor yang meliputi bola tangan indoor, bola tangan pantai, dansa, petanque, kurash, biliar, tenis meja, muaythai, xiangqi, loncat indah, senam ritmik, senam aeroboik, binaraga, dan sepak bola putri ke SEA Games.

Ketua tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora, Moch. Asmawi mengatakan pihaknya memutuskan tidak memberangkatkan 14 cabor, termasuk futsal karena dianggap tidak punya peluang untuk meraih medali.

"Kami tidak berangkatkan karena tidak mempunyai jejak prestasi dan tidak berpeluang meraih medali di SEA Games," kata Asmawi dinukil dari Liputan6.com.

"Itu adalah pesan pemerintah yang tidak bisa ditawar. Kenapa? Karena hulunya adalah Olimpiade," jelas Aswami.

Asmawi mengungkapkan pemerintah telah menetapkan jumlah kontingen Indonesia sebanyak 738 orang dalam 31 cabor dengan rincian 476 atlet, 207 ofisial, dan 55 tenaga pendukung.

"Ini tanggung jawab pemerintah. Bagaimana pun juga, ini kebijakan pemerintah. Jadi sudah diputuskan yang mandiri tidak diberangkatkan," imbuh Asmawi.

3 dari 3 halaman

Alasan Pemilihan Cabor

Timnas Indonesia harus kehilangan Evan Soumilena di babak pertama perpanjangan waktu akibat termakan provokasi pemain Thailand sehingga menerima dua kartu kuning. (AFF/FAT)

Asmawi menjelaskan pemilihan cabor yang dikirim ke SEA Games berdasarkan data, rekam jejak, dan prestasi.

Penilaian terhadap cabor dikirimkan atau tidaknya, dilakukan oleh tim yang terdiri dari para akademisi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, sejumlah perguruan tinggi lainnya, praktisi olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Tim review melakukan wawancara dengan pelatih, manajer dan pengurus cabang olahraga serta melihat rekam jejak cabor tersebut di turnamen olahraga terakhir baik single event maupun multi event.

"Kami menetapkan cabor itu berdasarkan review. Review itu tidak hanya kami wawancara dengan cabor-cabor, tapi kami juga punya data dan track record," tutur Asmawi.

Sementara itu, Timnas Futsal Indonesia pernah tiga kali meraih medali perunggu SEA Games. Ketiganya terjadi pada 2007, 2011, dan 2013.

Berita Terkait